Semoga gak repost ganSpoilerfor bukti no repost:
ane gak ngarep
Spoilerfor plis jangan gans..:
kalo berkenan silahkan
Logika terbalik, jangan dibaca !!!
Tidak aneh jika mendapati dinding yang penuh coretan tangan iseng, meski di dinding itu sudah ada sebuah peringatan âDilarang coret-coretâ. Semakin dilarang semakin penuh coretannya. Pernah ada anak sekolah yang mencoret bis kota dengan spidol dengan alasan, âSaya cuma menambah coretan yang sudah ada kokâ¦â sambil menunjuk tulisan âdilarang mencoretâ yang dianggapnya sebagai coretan pertama.
Spoilerfor coretan pertamax:
coba gan perhatiin dari tulisan di meja, udah di coret coret 'jangan dicoret coret ditambahin lagi ' maaf ini iseng ' ditambahin lagi ' maaf ini kecoret ' capede'
Kalau ada pojok jalanan, sudut pasar atau tempat-tempat yang dianggap strategis lainnya yang beraroma tak sedap alias bau pesing, selalu saja ada peringatan âDilarang kencing di siniâ. Bukan karena sebelumnya tempat itu selalu jadi tempat aman untuk buang hajat, melainkan memang sampai detik ini masih selalu dipakai oleh mereka yang kesulitan menemukan toilet yang sebenarnya.
Spoilerfor dilarang kencing sembarangan:
ngeri gan,bkin merinding peringatannya
Sering juga lihat tulisan âDilarang dicoba sebelum membeliâ di antara tumpukan buah lengkeng di sebuah pusat perbelanjaan. Menarik sekali karena justru tulisan itu dikelilingi orang-orang yang tengah memilih sambil menikmati manisnya buah kelengkeng. Alasannya sih masuk akal, âKalau manis baru kita beli, makanya dicoba duluâ. Tapi kenapa nyobanya berkali-kali?
Spoilerfor icip icip buah :
Tidak berbeda ketika memberikan larangan kepada anak-anak. Misalnya, âjangan disentuhâ pasti disentuh, atau âjangan berisikâ justru gaduhnya minta ampun. Dibilang jangan berlari, dia berlari, jangan masuk eh sudah di dalam. Suruh berdiri, dia duduk, begitu juga sebaliknya. Di Mall, seorang ibu yang berpesan âjangan kemana-mana ya nak, diam di siniâ, sesaat kemudian kebingungan mencari anaknya ke seluruh sudut Mall.
Spoilerfor biar gak ilang di mall anakny gan :):
AADC : ada ada aja deh cyinn
Akhir pekan kemarin saat menjadi trainer outbound anak-anak SMA, anak-anak yang takut melintasi flying fox dimotivasi tidak dengan cara menyemangati, melainkan diminta untuk menyerah. âSudah ya, menyerah saja. Daripada ragu-ragu, wajar kok kalau anak-anak takutâ. Yang terjadi sebaliknya, ia maju dengan berani dan melewati semua rintangan. Dia bilang, âSiapa yang takut?â
Ini logika terbalik, dilarang justru dilakukan, tidak boleh diartikan sebagai izin, namun ketika diizinkan malah tidak melakukan apa-apa. Perintah tidak digubris, yang tidak diperintah malah dikerjakan.
Secara psikologis, kalimat âjanganâ, âtidak bolehâ atau âdilarangâ mengandung rasa ingin tahu. Anak-anak maupun orang dewasa memiliki kecenderungan yang sama, jika dilarang lantas bertanya, âkenapa?â, maka reaksi selanjutnya adalah melakukan apa-apa yang âtidak bolehâ dan âdilarangâ itu untuk mengetahui sebab apa sesuatu itu dilarang.
Dilarang main api, maka ada yang nekat main api. Ketika terjadi kebakaran, barulah ia mengerti kenapa main api itu dilarang. Orang belum bisa percaya bahwa membuang sampah sembarangan itu bisa menyebabkan banjir, bahkan menebang pohon secara serampangan akan mengakibatkan banjir bandang. Nanti jika sudah benar-benar terjadi banjir, barulah ia mengerti akibat perbuatannya. Masalahnya, sudah terlambat.
Spoilerfor akibat bermain dengan api:
Seperti tulisan ini, meskipun judulnya âJangan Dibacaâ, Anda membaca juga kan ? Begitulah kita, selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tidak masalah, sepanjang perasaan itu mampu diarahkan kepada hal-hal yang positif.
logika anak
Spoilerfor sumur bersih a.k.a sumber :): http://x338.blogspot.com ( thx dah mampir gan... )
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5268d59f38cb17f451000007
0 komentar:
Posting Komentar