Home » » Atas Nama Gengsi, Seperempat Orang Indonesia Berutang

Atas Nama Gengsi, Seperempat Orang Indonesia Berutang

Written By demi anak on Senin, 25 November 2013 | 05.15

Just share gan, kenapa ane share ini, karena ane ternyata juga termasuk salah seorang yang masih punya hutang, tapi bukan karena gengsi

Quote:Survei membuktikan, mereka meminjam uang agar bisa membeli barang yang dapat menaikkan status sosial mereka.

Ternyata seperempat dari masyarakat Indonesia adalah orang-orang yang gemar berbelanja. Mereka bisa dibilang sebagai kelompok "besar pasak daripada tiang" atau lebih banyak pengeluaran ketimbang pendapatannya.

Berdasarkan hasil riset Share of Wallet, 28 persen masyarakat Indonesia berada dalam kategori "Broke", atau kelompok yang pengeluarannya lebih besar ketimbang pendapatannya, sehingga mengalami defisit sekitar 35 persen.

Rata-rata pendapatan mereka Rp4,3 juta per bulan, sementara pengeluaran mereka mencapai Rp5,8 juta. Ini menimbulkan defisit mencapai Rp1,5 juta.

"Tipe Broke memiliki kecenderungan ingin menaikkan status menjadi upper class. Ini membuat mereka meminjam uang dan utang agar bisa membeli barang yang dapat menaikkan status sosial mereka," kata Deputy Managing Director Kadence International-Indonesia Rajiv Lamba di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (20/11).

Rajiv memandang tuntutan gaya hidup mereka membuat kalangan kategori Broke ini mengeluarkan uang lebih banyak. Ia memberi contoh, bila ada ponsel keluaran terbaru atau tren busana terkini, kalangan kategori Broke ini akan mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang tersebut.

"Kalau tuntutan gaya hidup mereka tetap seperti saat ini, membeli ponsel terbaru, tren pakaian terbaru, maka diprediksi segmen Broke akan bertambah lebih besar," ujar Rajiv.

Survei Share of Wallet ini dilakukan oleh perusahaan riset Kadence International. Survei dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2013 dan dilakukan terhadap 3.000 responden. Adapun lokasi survei adalah di daerah urban, seperti Jabodetabek, Surabaya, Medan, Balikpapan, Makassar, serta daerah perdesaan di wilayah Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat.

Spoilerfor sumber: http://nationalgeographic.co.id/beri...esia-berhutang

Hutang itu boleh saja, asalkan dilunasi dan lebih baik tepat pada waktunya, jangan sampai karena hutang malah kemudian timbul hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai kemudian terjadi seperti di bawah ini,

Quote:Korupsi
Quote:Korupsi Timbul Karena Banyak Utang

Fenomena kepala daerah korupsi mungkin merupakan akibat dari sistem rekrutmen politik, terutama saat meingkuiti pemilukada. Duit gede yang mesti dikeluarkan saat pencalonan diri hingga kampanye, termasuk harus menyetor sejumlah uang ke partai, menyebabkan kepala daerah harus korupsi untuk menutup hutang.

Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan, yang dimintai pendapatnya terkait semakin banyaknya jumlah kepala daerah yang terlibat korupsi, mengaku buruknya politik transaksionis yang terbangun sejak awal reformasi.

Bahkan, Dahlan mengakui, saat ini kepala daerah merasa melakukan korupsi itu akan menimbulkan rasa aman baginya. Karena ketika pencalonan dan kampanye calon kepala daerah, sangat memerlukan biaya mahal.

baca lengkap di http://www.harianterbit.com/2013/11/...ng-plus-rakus/

Jual ginjal
Quote:Terlibat Hutang Rp.30 Juta, Pasutri Tawarkan Ginjalnya

Cerita tragedi kemiskinan seakan tak pernah usai. Gara-gara terlilit hutang Rp30 juta sepasang suami istri (pasutri) akan menjual ginjalnya.

Pasutri ini yakni Ugan Suganda, 42, dengan Ica Mintarsih warga Kampung Cijangkar, Gang Karyabakti, Kelurahan Nangeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi menawarkan ginjalnya untuk melunasi hutangnya.

Selain itu, dorongan lain pasutri ini nekat akan menjual organ tubuhnya itu untuk membiayai pendidikan anaknya.

“Kami sudah bulat akan menjual ginjal untuk melunasi hutang dan biaya sekolah dan kuliah anak. Kami terpaksa karena kalau kami tidak melunasi hutang, rumah milik mertua saya akan disita,” keluh Ugan yang kini masih menumpang di rumah mertuanya ini, Rabu (10/7).

Diakui Ugan, dia mempunyai utang mencapai Rp30 juta. Rp 25 juta kepada seseorang dan Rp5 juta ke bank bekas biaya pengobatan anaknya yang meninggal akibat penyakit paru-paru beberapa waktu lalu.

“Saya sudah berusaha meminjam uang kepada keluarga. Tapi karena keluarga tidak punya saya akan jual ginjal. Saya dapat uang dari mana untuk membayar hutang. Karena saya hanya bekerja serabutan. Penghasilan saya paling Rp30 ribu sampai Rp70 ribu perharinya. Itupun kalau ada kerjaan,” keluhnya.

Selengkapnya di http://m.poskotanews.com/2013/07/10/...jan-ginjalnya/

Bakar diri
Quote:Suami Kabur, Banyak Utang, Nunung Bakar Diri

Stres terbelit hutang dan ditinggal pergi suami, seorang ibu membakar diri bersama bayinya yang masih berusia satu tahun. Korban adalah Nunung Cholifah, 27 dan Ahmed Baidlowi, (1). Keduanya ngontrak di Kapas Madya IIF/22A bersama sang suami, Asmawi, 35 dan putri adopsi mereka, Nova, 4.

Tiga tahun silam Nunung juga pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menenggak cairan obat nyamuk. Permasalahannya juga soal utang. Tapi lagi-lagi nyawanya berhasil tertolong. Kini keduanya dirawat di Ruang Observasi Intensif (ROI).

selengkapnya di http://tekno.kompas.com/read/2008/05...ung.bakar.diri

Potong Kelamin
Quote:Terlilit Utang, Pria Ini Nekat Potong Kelamin

Supardi, 45 tahun, nekat memotong alat kelaminnya sendiri usai menikahkan anak perempuannya. Beruntung nyawa warga Desa Sidoarjo, Kecapatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DIY, itu dapat diselamatkan.

Peristiwa itu terjadi Senin dinihari, 28 Oktober 2013. Sukini (40 tahun), melihat suaminya itu sudah terkapar dan bersimbah darah.

Pada bagian kelamin, leher, dan perut, terdapat luka sayatan. Tak jauh dari posisi korban tergeletak sebilah sabit dengan bekas darah yang sudah mulai mengering.

Selengkapnya baca di http://nasional.news.viva.co.id/news...potong-kelamin

Pungli di kalangan 'sebagian' PNS
Quote:PNS Dibebani Utang, Picu Marak Pungli

Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengambil utang di bank, dinilai punya korelasi dengan buruknya pelayanan yang diberikan oleh para abdi negara itu.

Koordinator Investigasi da Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi mensinyalir, maraknya praktik pungli di layanan birokrasi dipicu keinginan PNS mencari tambahan uang belanja karena gajinya sudah banyak dipotong untuk membayar cicilan utang ke bank.

"Karena gajinya sudah banyak dipotong, uang belanjanya kurang. Ya lantas nyari ceperan, korupsi, pungli," ujar Uchok kepada JPNN kemarin (27/5).

Selengkapnya baca di http://www.jpnn.com/read/2013/05/28/...-Marak-Pungli-

Nah kan, hutang itu bahaya jika kita gak mampu memenej hutang kita sendiri.

Bagaimana dengan agan-agan di sini?

Quote:Quote:Original Posted By hollowbody â–º
waduh ternyata banyak yah yang pengeluarannya lebih besar dari pemasukan.....

ane sempet kayak gitu, tepatnya terjebak penggunaan kartu kredit. tagihan kartu kredit kagak lunas-lunas... gimana mau lunas, lha tiap bulan dipake terus, padahal bayar cicilannya gak seberapa. walhasil tagihan lama-lama bengkak.

untung ane ada dapet bonus tahunan, jadi bisa lunasin utang kartu kredit ane.... tapi abis itu ya ngutang lagi dan kembali baru lunas setelah bonus tahun berikutnya.... ujung2nya bonus ane abis cuman buat ngelunasin kartu kredit

untung ane bisa lepas juga.... lama2 ane sadar... hiduo kayak gitu gak worthed... uang hasil kerja kita cuman abis gitu aja, kagak ada hasil apalagi tabungan...

Quote:Original Posted By scorpious â–º
ane juga pernah, minjem duit gegara pingin beli hp baru

Quote:Original Posted By Ade_Passau â–º
dilingkungan kantor juga gitu, gaji 3 jt tp pake hh s galaxy s4/s3 update. yg bisa beli 2 biji s4 sebulan aja gk lebih 3 jt untuk bertahun2 beli hh karena pake skala prioritas.


btw gw gk pernah pake cc, gk akan mau...

Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/528eb54a18cb175867000005

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2014. Kaskus Hot Threads - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger