Home » » Mengenang 16 Tahun Tragedi Kerusuhan Mei 1998

Mengenang 16 Tahun Tragedi Kerusuhan Mei 1998

Written By demi anak on Senin, 12 Mei 2014 | 05.13

Baca lah sebelum berkomentar


Kaskuser yang baik adalah mereka yang selalu meninggalkan jejak



Hari ini kita sudah memasuki awal bulan MEI Tahun 2014 dan saat ini ane mencoba mengingat kembali tragedi pada 16 Tahun yang lalu yang mungkin tidak akan pernah bisa terungkap lagi (13-15 MEI 1998). Dulu ane masih inget dan saat itu umur ane masih 7 Tahun gan. Didaerah ane (Solo) terjadi hal yang gak pernah ane tau maksud dan tujuannya. Waktu itu ane melihat banyak orang (Kelompok) melempari toko-toko disekitar rumah ane. Ane juga melihat ada yang membakar ban di tengah jalan serta memblokade jalan tersebut, dan ane juga masih ingat ada yang saling meneriakan kata "REFORMASI". Sampai saat ini ane masih belom tau semua itu bertujuan untuk apa, karena kita tau sendiri lah bahwa gak pernah ada satu pun yang berani mengungkap semua perbuatan biadap ini.

Maksud Thread ane ini adalah mengajak kita semua untuk selalu mengingat bahwa hal semacam ini tidak boleh sampai kita lupakan. Tragedi MEI adalah sejarah kelam bangsa, sejarah yang menuntut kita untuk tau bahwa pada masa itu dan sampai sekarang banyak penguasa "JAHANAM" yang ingin menghancurkan Negeri ini. Meskipun dulu ane belom tau apa-apa, tapi sekarang ane udah dewasa, dan bisa tau mana yang ane anggap baik atau tidak. Ane gak peduli mau dikata'n anak kecil yang sok ngerti tragedi 98, yang jelas ane disini udah dewasa tau klo tragedi itu adalah suatu hal yang salah.


Spoiler for MEI 1998:

Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada 13 Mei-15 Mei 1998, khususnya di Ibu Kota Jakarta namun juga terjadi di beberapa daerah lain. Kerusuhan ini diawali oleh krisis finansial Asia dan dipicu oleh tragedi Trisakti di mana empat mahasiswa Universitas Trisakti ditembak dan terbunuh dalam demonstrasi 12 Mei 1998.

Spoiler for Kerusuhan: Pada kerusuhan ini banyak toko dan perusahaan dihancurkan oleh amuk massaâ€"terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta, Bandung, dan Surakarta. Terdapat ratusan wanita keturunan Tionghoa yang diperkosa dan mengalami pelecehan seksual dalam kerusuhan tersebut. Sebagian bahkan diperkosa beramai-ramai, dianiaya secara sadis, kemudian dibunuh. Dalam kerusuhan tersebut, banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia. Tak hanya itu, seorang aktivis relawan kemanusiaan yang bergerak di bawah Romo Sandyawan, bernama Ita Martadinata Haryono, yang masih seorang siswi SMU berusia 18 tahun, juga diperkosa, disiksa, dan dibunuh karena aktivitasnya. Ini menjadi suatu indikasi bahwa kasus pemerkosaan dalam Kerusuhan ini digerakkan secara sistematis, tak hanya sporadis.

Amuk massa ini membuat para pemilik toko di kedua kota tersebut ketakutan dan menulisi muka toko mereka dengan tulisan "Milik pribumi" atau "Pro-reformasi". Sebagian masyarakat mengasosiasikan peristiwa ini dengan peristiwa Kristallnacht di Jerman pada tanggal 9 November 1938 yang menjadi titik awal penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi dan berpuncak pada pembunuhan massal yang sistematis atas mereka di hampir seluruh benua Eropa oleh pemerintahan Jerman Nazi.

Sampai bertahun-tahun berikutnya Pemerintah Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap nama-nama yang dianggap kunci dari peristiwa kerusuhan Mei 1998. Pemerintah mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa bukti-bukti konkret tidak dapat ditemukan atas kasus-kasus pemerkosaan tersebut, namun pernyataan ini dibantah oleh banyak pihak.

Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan kontroversi sampai hari ini. Namun demikian umumnya masyarakat Indonesia secara keseluruhan setuju bahwa peristiwa ini merupakan sebuah lembaran hitam sejarah Indonesia, sementara beberapa pihak, terutama pihak Tionghoa, berpendapat ini merupakan tindakan pembasmian (genosida) terhadap orang Tionghoa, walaupun masih menjadi kontroversi apakah kejadian ini merupakan sebuah peristiwa yang disusun secara sistematis oleh pemerintah atau perkembangan provokasi di kalangan tertentu hingga menyebar ke masyarakat.
Spoiler for Pengusutan dan Penyelidikan:
Tidak lama setelah kejadian berakhir dibentuklah Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki masalah ini. TGPF ini mengeluarkan sebuah laporan yang dikenal dengan "Laporan TGPF"

Mengenai pelaku provokasi, pembakaran, penganiayaan, dan pelecehan seksual, TGPF menemukan bahwa terdapat sejumlah oknum yang berdasar penampilannya diduga berlatar belakang militer. Sebagian pihak berspekulasi bahwa Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto dan Pangdam Jaya Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin melakukan pembiaran atau bahkan aktif terlibat dalam provokasi kerusuhan ini.

Pada 2004 Komnas HAM mempertanyakan kasus ini kepada Kejaksaan Agung namun sampai 1 Maret 2004 belum menerima tanggapan dari Kejaksaan Agung.

Penuntutan Amandemen KUHP
Pada bulan Mei 2010, Andy Yentriyani, Ketua Subkomisi Partisipasi Masyarakat di Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), meminta supaya dilakukan amandemen terhadap Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Menurut Andy, Kitab UU Hukum Pidana hanya mengatur tindakan perkosaan berupa penetrasi alat kelamin laki-laki ke alat kelamin perempuan. Namun pada kasus Mei 1998, bentuk kekerasan seksual yang terjadi sangat beragam. Sebanyak 85 korban saat itu (data Tim Pencari Fakta Tragedi Mei 1998), disiksa alat kelaminnya dengan benda tajam, anal, dan oral. Bentuk-bentuk kekerasan tersebut belum diatur dalam pasal perkosaan Kitab UU Hukum Pidana.

Sumber

Ane tidak pernah tau apa yang sebenarnya terjadi dulu. Semua sumber mengatakan hal yang sama dengan yang ane kutip diatas. Semoga saja Tuhan memberikan jalan terang untuk kita supaya kita bisa tau dalang dibalik semua ini.

Spoiler for 4 Mahasiswa Trisakti Yang Meninggal:

Demonstrasi digulirkan sejak sebelum Sidang Umum (SU) MPR 1998 diadakan oleh mahasiswa Yogyakarta dan menjelang serta saat diselenggarakan SU MPR 1998 demonstrasi mahasiswa semakin menjadi-jadi di banyak kota di Indonesia termasuk Jakarta, sampai akhirnya berlanjut terus hingga bulan Mei 1998. Insiden besar pertama kali adalah pada tanggal 2 Mei 1998 di depan kampus IKIP Rawamangun Jakarta karena mahasiswa dihadang Brimob dan di Bogor karena mahasiswa non-IPB ditolak masuk ke dalam kampus IPB sehingga bentrok dengan aparat. Saat itu demonstrasi gabungan mahasiswa dari berbagai perguruan tingi di Jakarta merencanakan untuk secara serentak melakukan demonstrasi turun ke jalan di beberapa lokasi sekitar Jabotabek.Namun yang berhasil mencapai ke jalan hanya di Rawamangun dan di Bogor sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan puluhan mahasiswa luka dan masuk rumah sakit.

Setelah keadaan semakin panas dan hampir setiap hari ada demonstrasi tampaknya sikap Brimob dan militer semakin keras terhadap mahasiswa apalagi sejak mereka berani turun ke jalan. Pada tanggal 12 Mei 1998 ribuan mahasiswa Trisakti melakukan demonstrasi menolak pemilihan kembali Soeharto sebagai Presinden Indonesia saat itu yang telah terpilih berulang kali sejak awal orde baru. Mereka juga menuntut pemulihan keadaan ekonomi Indonesia yang dilanda krisis sejak tahun 1997.

Mahasiswa bergerak dari Kampus Trisakti di Grogol menuju ke Gedung DPR/MPR di Slipi. Dihadang oleh aparat kepolisian mengharuskan mereka kembali ke kampus dan sore harinya terjadilah penembakan terhadap mahasiswa Trisakti. Penembakan itu berlansung sepanjang sore hari dan mengakibatkan 4 mahasiswa Trisakti meninggal dunia dan puluhan orang lainnya baik mahasiswa dan masyarakat masuk rumah sakit karena terluka.

Sepanjang malam tanggal 12 Mei 1998 hingga pagi hari, masyarakat mengamuk dan melakukan perusakan di daerah Grogol dan terus menyebar hingga ke seluruh kota Jakarta. Mereka kecewa dengan tindakan aparat yang menembak mati mahasiswa. Jakarta geger dan mencekam.

Mahasiswa mahasiswa yang Gugur sebagai pahlawan reformasi pada saat terjadinya Tragedi Trisakti adalah:
Elang Mulya Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
Hafidin Royan Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
Hendriawan Sie Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
Hery Hartanto Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998


Sumber
Mahasiswa pada jaman 90'an memang terkenal dengan rasa ingin tau yang tinggi dan jiwa nasionalis yang tinggi. Mereka mempunyai pola-pikir yang sangat kritis berbeda dengan mahasiswa sekarang (termasuk ane) hahaha. Mahasiswa pada Tahun 1998 mungkin memiliki pola pikir dimana mereka sudah sangat bosan dengan pemimpin Negara saat itu (Pres.Suharto) dan mereka ingin adanya perubahan setelah 32 Tahun terbelenggu dalam pemerintahan Orde Baru. Sehingga muncul pemberontakan dari pihak mahasiswa dan berujung pada tragedi 1998.




Spoiler for Foto-Foto Kerusuhan MEI 1998:

Spoiler for :

Spoiler for :

Spoiler for :

Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Semua ini hanya tertuang dalam FOTO. Kita yang hidup dijaman sekarang tidak pernah tau rasanya pada saat itu. Kondisi dimana semuanya serba semrawut. Penjarahan, pemberontakan terlihat nyata dalam gambar ini. Mungkin fakta yang ada lebih mengerikan, dan semestinya kita saat ini tetap mengingat bahwa peristiwa 1998 adalah sejarah yang benar-benar kelam yang pernah terjadi.
Sumber


Spoiler for Siapa yang harus disalahkan???????:
Mungkin pertanyaan ini sulit untuk dijelaskan karena banyak pihak ingin menutup-nutupi segala hal yang sudah terjadi. Yang jelas siapapun dalang nya ane cuma bisa berdoa semoga Tuhan mengampuni, dan berharap pada pemimpin negara kelak, keadilan tetap harus ditegakkan. Inti nya Kita semua tidak akan pernah tau dan Semoga waktu dapat menjawab semua ini.


Spoiler for Bonus Video Gan:



Sekarang apa yang harus kita lakukan? mungkin jawaban ane "Berdoa". Berdoa supaya ada titik terang atas semua yang telah terjadi. Berdoa agar tidak terulang kembali kejadian seperti ini. Berdoa juga supaya Otak dibalik ada nya tragedi itu diampuni segala Dosa-Dosa nya dan yang menjadi korban bisa dalam keadaan Tenang disisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

kita yang merasa sebagai Mahasiswa juga berperan dalam memajukan kesejahteraan bangsa. Gak usah pake demo-demo, gak usah banyak bicara tapi berilah kontribusi NYATA untuk Negara ini melalui pendidikan kita. Ane juga berharap kelak kita mempunyai pemimpin bangsa yang berkualitas, gak ada Korupsi, dan Rakyat hidup berkelimpahan. Amein............


Sekian Thread dari ane jika berkenan tolong bantu sekalian sama Gan


Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/53619aa46607e7b7098b45c5

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2014. Kaskus Hot Threads - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger