JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia masuk 10 besar di dunia.
"Tadi pagi, saya dapat berita dari Menteri Keuangan bahwa World Bank sudah menetapkan peringkat ekonomi sedunia berdasarkan GDP (Produk Domestik Bruto) dan purchasing power imparity (tingkat daya beli), Indonesia ditetapkan sebagai ekonomi nomor 10 di dunia," ujar Presiden di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (3/5/2014).
Presiden memaparkan sembilan negara yang berada di peringkat teratas yakni Amerika Serikat. Selanjutnya, diikuti oleh negara Republik Rakyat Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis, dan Inggris.
Pada tahun 2013 lalu, posisi Indonesia berada di peringkat ke-16. "Tentu ini awal yang baik. Masih panjang perjalanan kita dan masih banyak permasalahan yang harus kita atasi," ujar Presiden.
Dia menyebutkan bahwa kekurangan yang terjadi di banyak sektor perlu untuk diatasi. "Insyallah Indonesia bisa, seperti yang saya sampaikan tadi," kata Presiden.
Menteri Telekomunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dalam sambutan sebelumnya juga mengklaim sejumlah keberhasilan pemerintah di bidang teknologi dan informasi.
Dia memaparkan di antaranya adanya program desa berderang, penetrasi internet ke desa melalui program PLIK/MPLIK, bisnis IT mencapai Rp 400 triliun, efektivitas pemblokiran konten negatif di internet yang mencapai 1 juta situs, jumlah ponsel yang beredar mencapai 250 juta.
"Kemajuan di bidang IT adalah salah satu dalam program MP3EI dalam bidang connectivity," ucap Tifatul.
Penulis : Sabrina Asril
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/rea....Ekonomi.Dunia
Ada yang bisa konfirmasi kebenaran pernyataan bapak kita tercinta ini? kok bisa2nya bilang 10 besar, sedangkan taun 2020 baru diproyeksi bisa naik ranking dari 16 ke 13. lah tau2 kok udah 10 besar aje???
Spoiler for Tambahan dari agan coconut.field: Akhirnya ane nemu linknya gan...
Ternyata udah dari tahun 2011... tapi baru dipublish 30 April kemaren
http://siteresources.worldbank.org/I...on-Program.pdf
Tabel 7.1 Halaman 81...
Kalo ini mah harus dikasih cendol beneran ane...
TS request taro di pejwan dong...
Spoiler for Tambahan kedua dari agan coconut.field: di sini juga ada gan... lihat grafik yang di bawah... Indonesia peringkat sepuluh tepat di bawah UK
http://m.economictimes.com/news/econ...w/34392694.cms
Spoiler for Tambahan dari agan a.r.a.s.h.i:
Nih.
Bahkan ternyata 2011 juga 10 besar.
Spoiler for Tambahan dari agan superjoni, bahkan salah satu artikel menyebutkan indonesia udah menggeser inggris:
itulah, kemaren2 saya sempet bingung, soalnya saya tahu dari pas tanggal data World Bank tersebut di rilis tanggal 29 April yang lalu, tapi sampai kemaren belum ada satupun media di Indonesia yang memberitakannya, padahal media2 internasional sudah rame, mengatakan kalau cina bakal menggusur amerika tahun ini dan Indonesia merangsek masuk 10 besar, bahkan menurut "the Economiest" kita sudah menggeser Inggris jadi nomor 9, tapi yah media di indonesia lebih tertarik membahas berita yang jelek2 saja, belum lagi orang Indonesia yang apapun kata SBY pasti dicela dan di hina meskipun itu sebuah prestasi sekalipun...
ini peningkatan yang sudah kita lakukan selama ini:
https://fdbipq.bn1302.livefilestore....gdp.png?psid=1
artikel dari: the economist
A similar uprating has caused a shuffling of the pack elsewhere, too. Indonesia, which was thought to be the worldâs 15th-biggest economy, is now ninth. Indeed the six biggest emerging economies now produce goods and services of equal value to the six biggest rich countries. Further number-crunching is required to work out the impact of the new exchange rates on the global poverty rate (which is typically defined to include all who live on less than $1.25 a day at PPP); that will take a year or more. But the ICPâs report does tentatively suggest that âthe world has become more equalâ, as the number of people living in countries with a GDP per person of at least half of Americaâs has risen slightly, from 15% in 2005 to 16% in 2011.
apapun...
Spoiler for Tambahan dari agan binokulars, mengutip berita dari detiknews:
Jakarta -Presiden SBY mengatakan Indonesia berada di peringkat ke-10 ekonomi dunia dari Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan World Bank atau Bank Dunia. Peringkat persentase GDP Indonesia terhadap ekonomi dunia memang naik pesat dibandingkan beberapa tahun lalu, peringkat Indonesia naik dari 16 besar menjadi 10 besar.
Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, capaian ini menunjukkan kebijakan pemerintah dalam ekonomi sudah sangat tepat.
"Artinya ekonomi Indonesia sudah berjalan on track dan kita membuat progres yang sangat signifikan karena beberapa tahun lalu kita di nomor 16," kata Chatib dihubungi detikFinance Minggu (4/5/2014).
Berdasarkan data World Bank dari The 2011 International Comparison Program (ICP), berikut data share (persentase) perekonomian negara terbesar di dunia.
1.United States (AS) 17,1 %
2. China 14,9 %
3. India 6,4 %
4. Japan 4,8 %
5. Germany 3,7%
6. Russian Federation 3,5 %
7. Brazil 3,1 %
8. France 2,6 %
9. United Kingdom 2,4 %
10. Indonesia 2,3 %
11. Italy 2,3 %
12. Mexico 2,1 %
13. Spain 1,6 %
14. Korea, Rep. 1,6 %
15. Canada 1,6 %
16. Saudi Arabia 1,5 %
17. Turkey 1,5 %
18. Iran, Islamic Rep. 1,4 %
19. Australia 1,1 %
20. Taiwan, China 1 %
Bandingkan dengan posisi 2 tahun lalu di 2012:
1.United States
2. China
3. India
4. Japan
5. Germany
6. Russian Federation
7. France
8. Brazil
9. United Kingdom
10. Italy
11. Mexico
12. Spain
13. Korea, Rep
14. Canada
15. Turkey
16. Indonesia
17. Australia
18. Iran, Islamic Rep
19. Saudi Arabia
20. Poland
Sumber:
Ane tambahin lagi sumber2nya:
Peringkat ekonomi Indonesia masuk 10 besar dunia
SBY: Indonesia ditetapkan sebagai negara ekonomi besar nomor 10 dunia
Berita lanjutan:
Spoiler for Masuk 10 besar ekonomi dunia, RI sejajar dengan negara maju:
Senin, 5 Mei 2014 | 13:47 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, menyatakan, keberhasilan Indonesia menjadi 10 ekonomi besar dunia berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP) menunjukkan bahwa Indonesia kini sejajar dengan negara-negara yang selama ini tergolong sebagai negara maju.
âIndonesia ditempatkan oleh Bank Dunia sebagai negara ke-10 dengan Product Domestic
Bruto (PDB) terbesar dari 177 negara berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP). Hanya ada 3 (tiga) negara Asia yang masuk dalam kategori 10 besar itu, yaitu Tiongkok, India, dan Indonesia,â kata Firmanzah, melalui surat elektroniknya dari Washington DC, Amerika Serikat, Senin (5/5/2014) seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet hari ini.
Firmanzah mengatakan, ekonomi terbesar nomor 1 (satu) masih ditempati Amerika Serikat (AS), yang diikuti oleh Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Perancis dan Inggris. Namun ranking Bank Dunia ini sekaligus juga menunjukkan besaran GDP berdasar PPP, Indonesia lebih besar dari Meksiko, Italia, Belanda, Korea Selatan, dan Australia.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu mengemukakan, ada 5 (lima) faktor yang menjadi penyebab utama Indonesia masuk 10 negara terbesar itu yaitu:
1.Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan sustainable;
2. Berjalan baiknya sejumlah kebijakan pengendalian inflasi dalam 5-8 tahun terakhir;
3. Percepatan pembangunan infrastruktur dan industrialisasi juga meningkatkan penciptaan lapangan kerja dan multiplier effect ke sektor ekonomi lainnya;
4. Masifnya program pemberdayaan dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat membantu tingkatkan purchasing power dan sektor riil; dan
5. Stabilitas politik, keamanan dan ketertiban juga terus terjaga dan semakin baik.
âKelima sektor inilah yang membuat ekonomi terus tumbuh dan meningkatnya daya beli masyarakat, sehingga ekonomi domestik terus ekspansif,â ucap Firmanzah.
Firmanzah menyebutkan, indikasi keberhasilan ekonomi Indonesia juga bisa dibaca dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (2/5/2015) yang secara umum menunjukkan, tren yang positif dan sinyal afirmatif atas penguatan fundamental ekonomi yang terus berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.
âPenguatan fundamental ekonomi nasional di tengah proses penyelenggaraan Pemilu dan sejumlah tekanan eksternal merupakan refleksi kapasitas ekonomi dan bekerjanya sejumlah instrument kebijakan ekonomi yang telah ditempuh selama ini,â terangnya.
Firmanzah menguraikan laporan BPS periode April 2014, tercatat terjadi deflasi sebesar 0,02 persen setelah pada Maret tercatat inflasi sebesar 0,08 persen. Dengan deflasi 0,02 persen pada April 2014, maka inflasi tahun kalender Januari-April 2014 tercatat sebesar 1,39 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) sebesar 7,25 persen.
âTerkendalinya kinerja inflasi sepanjang Januari-April 2014 merupakan bagian dari upaya pengendalian yang terus dilakukan Pemerintah baik dari sisi pasokan maupun pengendalian harga khususnya komoditas yang berdampak langsung bagi ekonomi rumah tangga menengah ke bawah (khususnya pangan),â kata Firmanzah.
Editor : Erlangga Djumena
Sumber : setkab.go.id
Sumber artikel: http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...an.Negara.Maju
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/53659fbc8b07e74e628b468c
0 komentar:
Posting Komentar