Home » » Petikan Ilmu dari Pidato Siswa Lulusan Terbaik

Petikan Ilmu dari Pidato Siswa Lulusan Terbaik

Written By demi anak on Selasa, 02 Juli 2013 | 21.41



Spoilerfor Jadi HT gan :
Thanks buat kaskus dan pastinya agan-agan yang ikut aktif tuker pikiran dimari, pengalaman ente berharga buat yang lain gan! Page one penuh Tolong buka komen agan-agan dipage belakang juga, banyak yang bermutu!

Oke gan, ane mau share sesuatu nih.
Tentang pidato salah seorang lulusan terbaik suatu institusi pendidikan di luar negeri sono. Silahkan disimak gan isinya, renungkan juga, lihatlah ke diri kita.
Semoga bisa mencerahkan dan membuka pikiran agan-agan sekalian.

Spoilerfor : Quote:“Saya lulus. Seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan, terutama karena saya adalah lulusan terbaik di kelas saya. Namun, setelah direnungkan, saya tidak bisa mengatakan kalau saya memang lebih pintar dibandingkan dengan teman-teman saya. Yang bisa saya katakan adalah kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan apa yang diperintahkan kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem yang ada.

Di sini saya berdiri, dan seharusnya bangga bahwa saya telah selesai mengikuti periode indoktrinasi ini. Saya akan pergi musim dingin ini dan menuju tahap berikut yang diharapkan kepada saya, setelah mendapatkan sebuah dokumen kertas yang mensertifikasikan bahwa saya telah sanggup bekerja.

Tetapi saya adalah seorang manusia, seorang pemikir, pencari pengalaman hidup â€" bukan pekerja. Pekerja adalah orang yang terjebak dalam pengulangan, seorang budak di dalam sistem yang mengurung dirinya. Sekarang, saya telah berhasil menunjukkan kalau saya adalah budak terpintar. Saya melakukan apa yang disuruh kepadaku secara ekstrim baik. Di saat orang lain duduk melamun di kelas dan kemudian menjadi seniman yang hebat, saya duduk di dalam kelas rajin membuat catatan dan menjadi pengikut ujian yang terhebat.

Saat anak-anak lain masuk ke kelas lupa mengerjakan PR mereka karena asyik membaca hobi-hobi mereka, saya sendiri tidak pernah lalai mengerjakan PR saya. Saat yang lain menciptakan musik dan lirik, saya justru mengambil ekstra SKS, walaupun saya tidak membutuhkan itu. Jadi, saya penasaran, apakah benar saya ingin menjadi lulusan terbaik? Tentu, saya pantas menerimanya, saya telah bekerja keras untuk mendapatkannya, tetapi apa yang akan saya terima nantinya? Saat saya meninggalkan institusi pendidikan, akankah saya menjadi sukses atau saya akan tersesat dalam kehidupan saya?

Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini. Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran hanyalah sebuah pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai terbaik di setiap subjek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar. Dan jujur saja, sekarang saya mulai ketakutan…….”


Spoilerfor video:
kalo videonya nggak nongol search sendiri aja gan di youtube: Valedictorian Speaks Out Against Schooling

Tambahan dari agan-agan....
Quote:Original Posted By radaitem â–º
pertama ane lurusin, ane pernah baca nih artikel lokasinya di amrik sonoh,
keknya bukan pas wisuda kampus gan, tapi pas kelulusan SMA, CMIIW

kalo di indo secara umum yah, disadari atopun nggak mahasiswa sekarang dituntut untuk cepet lulus, itu yang ane alamin kemarin pas kuliah di PTN di Bandung, himpunan dan kegiatan malam ga dibolehin , pemberlakuan semester pendek, gampangnya secepat mungkin deh agan diwisuda. singkat kata setelah beres kuliah mahasiswa akan jadi pekerja, bukan pemikir , karena pemikir lahir dan sehat dari organisasi-organisasi yang ia geluti pas kuliah, nah gimana mau lahir kalo kegiatan kampus nggak dibolehin selepas magrib ..
oke gan nanti ane koreksi.
nah itu, emang sistem pendidikan di indonesia perlu dibenahin gan sepertinya. Banyak orang kesulitan menemukan passionnya gara-gara sistem pendidikan kita juga.

Quote:Original Posted By Indrafirdaus91 â–º
Yes! tepat komentar yang sebelumnya, bukan berarti dengan kata tersebut kita mengabaikan kuliah...

Hardskill itu perlu, tapi bukan menjadi alasan untuk meninggalkan softskill, itu juga perlu, jadi semua harus beriringan. Bukan berarti kita harus cuma rata2 aja di kuliah..

Nangkep ane motivasinya, tapi dalam proses mengejar kesuksesan, ada yang namanya usaha, dan usaha dalam kuliah itu mengejar nilai, bukan nilai yang didapat (IPK), nah IPK itu pengukuran seberapa jauh hasil usaha kita.

Tapi bukan berarti IPK sempurna itu dia pintar segalanya, dan bukan berarti IPK sempurna itu adalah orang yang hanya bisa menerima perintah2 itu (indoktrinasi atau apa tadi sebutannya). Kasus nyata, temen ane di fak Teknik Informatika, IPK dia bagus, bukan CUmlaude tapi kalo ga salah 5 tertinggi di satu fakultas. Tapi ga lempeng2 aja, softskill bagus, dan dapet pekerjaan bagus. semua berkembang.

Nyata lagi, temen ane, super aktif di kegiatan mahasiswa, BEM, nah loh keren kan!! Tapi udah 5 tahun ni kuliah, ane udah kerja 2 tahun, dia masih macet di Tugas Akhir.

Jangan sampai, kata2 motivasi bagus tersebut, bermaksud untuk mengesampingkan IPK, dan hanya aktif kegiatan saja. Tapi Alangkah baiknya kalau bagus di semua sisi dan Tidak harus sempurna di semua sisi

kalo boleh

nah bener banget gan. intinya diimbangi dengan kegiatan yang menggali potensi diri untuk menemukan passion kita. Benar sekali itu pengalaman dari teman agan, nggak cuma mengejar IPK, tapi juga mengimprove diri.
ane belum bisa nyendolin gan


Quote:Original Posted By ketekkuli â–º
KULIAH bagi ane : memperluas jaringan pertemanan yang pasti akan jauh lebih berguna dari pada IPK lo 4.0 tapi yg lo kenal cuman penjaga warkop,,
dan juga bagi ane kuliah itu mencoba semua hal baru yg belum pernah dicoba,,
yang ane bold ini gan yang penting juga!
makin banyak kita mencoba hal baru (hal positif tentunya) makin kita punya banyak kesempatan menemukan passion hidup kita.

Quote:Original Posted By iyansomnia â–º
jadi inget jaman kuliah gan...
7 semester dihabiskan waktu main-main..
cewe, dugem, game online, part time job...
ngga kepikiran IPK sama sekali, hasilnya masuk semester 8 dengan nasakom.
tapi sisanya ane kebut sampe semester 10 (udah tobat.. ) dengan hasil akhir IPK 3.12
lumayan lah gan...

ane ambil hikmahnya, semua adalah proses..
mungkin klo ane jadi pengejar IPK yang belajar mulu, hidup ane cuma punya satu warna.
tapi dengan telah mencoba banyak hal (cewe, dugem, game online, part time job, dll), hidup ane lebih berwarna.
wah inspiratif gan. sukses selalu!!!

Quote:Original Posted By shartika â–º
Menurut ane, dua-duanya sama pentingnya, mengejar prestasi akademik dan mengembangkan skill dalam organisasi. kenyataannya, banyak kok orang yang pinter dalam hal akademik tapi dia nol besar dalam aktivitas organisasi. ini real ane lihat sendiri kenapa menurut ane organisasi penting ?

pertama dengan berorganisasi, kita bisa lebih mengendalikan diri sendiri, belajar memahami karakter orang-orang, belajar bagaimana bernegosiasi yang baik kepada orang. ane ambil contoh : kalo di kampus, badan eksekutif mahasiswa dituntut untuk menjadi jembatan penghubung kepentingan mahasiswa dan orang-orang atasan a.k.a "ketua jurusan, dekan, fakultas, dll". tapi ada juga terlalu aktif di organisasi, sampai lupa tugas utama dia kuliah apa, sampai semua tugas-tugas dosen gak dikerjain alhasil ipk <3,00. bapak ippho santosa, penulis buku marketing is bullshit, pernah bilang dalam salah satu seminar yang pernah ane ikutin, dimana dia sebagai pembicara "ipk itu adalah indeks pendapatan kumulatif" orang yang ipk nya bagus belum tentu berhasil dalam karirnya.




banyak mereka yang tidak cemerlang dalam hal akademik tapi melejit karena potensi yang mereka punya akibat mengesampingkan akademik. contohnya : agan pasti tau sang pendiri “kerajaan” Honda, Soichiro Honda â€" diliputi kegagalan. Ia juga gak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. kata soichiro honda “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” intinya adalah orang-orang sukses terlahir bukan karena sekedar otaknya yang cemerlang tapi karena mereka tau siapa dirinya, apa potensinya, dan mereka berhasil mengembangkan potensinya.

Spoilerfor Soichiro honda:
super sekali gan, bener tuh kata kang ippho.
yang paling mendasar itu menemukan passion jadi tau kemana arah hidup kita,sehingga ilmu yang kita dapat pun bisa diterapkan secara maksimal di real life.

Quote:Original Posted By cl0ud â–º
TS nya bukan mahasiswa yang ga lulus2 kan?
sorry gan, bukan. Ane udah lulus kuliah sejak usia ane 20 tahun. Sekarang udah kerja mapan.


Kuliah jangan kuliah dan lulus gitu aja gan. Ane disini juga nggak bilang kuliah/IPK itu nggak penting loh. Kuliah membantu membentuk pola pikir kita. Tapi selain kuliah, juga perbanyaklah kegiatan positif untuk mengimprove diri agan semaksimal mungkin, makin agan tahu potensi dalam diri agan, makin agan tahu harus kemana setelah agan lulus nanti. Dengan begitu agan tahu apa PASSION hidup agan.


Follow Your Passion, Live Your Dreams


Minta Ratenya gan biar banyak yang baca, buat perenungan bersama.

Spoilerfor cendol:
Thanks buat agan yang udah nyendolin & juga buat yang udah ngasih rate

sumber

Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5192f482582acfb477000011

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2014. Kaskus Hot Threads - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger