Home » » Menyaksikan Sulap Jokowi di Kampung Deret Tanah Tinggi

Menyaksikan Sulap Jokowi di Kampung Deret Tanah Tinggi

Written By demi anak on Rabu, 21 Agustus 2013 | 21.09


Awalnya...

Kebakaran Landa Pemukiman Padat di Kawasan Tanah Tinggi

itoday- Sebuah Kebakaran besar melanda kawasan padat di Jl.Tanah Tinggi I, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2013) sekitar Pk.15:00. Belum diketahui penyebab kebakaran, karena petugas masih berusaha memadamkan api.

Sedikitnya si jago merah telah menghanguskan sejumlah tempat usaha milik warga seperti warung makan dan gudang penyimpanan besi yang ada di tengah pemukiman.

Belasan mobil pemadam kebakaran, pun telah berdatangan ke TKP dan dibantu warga langsung berusaha memadamkan kobaran api yang membesar.

Sementara itu, sejumlah warga yang rumahnya terbakar menjerit histeris menyaksikan tempat tinggalnya dilumat si ‘jago merah’. Ya Allah mau tinggal dimana nanti saya ini, teriak salah seorang korban.

Peristiwa kebakaran tersebut, juga membuat arus lalu lintas dari arah Galur menuju Senen diarahkan petugas Polantas ke Under Pass Letjen Suprapto. Kencangnya angin, membuat api terus besar dan berkobar.

http://www.itoday.co.id/peristiwa/ke...n-tanah-tinggi








Langkah kongkrit...

Pemprov DKI Bangun Rumah Korban Kebakaran Tanah Tinggi



REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Pemprov DKI Jakarta mendapatkan bantuan untuk membangun rumah korban kebakaran Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat. Rumah yang akan dibangun sebanyak 85 rumah.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan anggaran untuk membangun rumah tersebut berasal dari sumbangan. Namun dia enggan menyebutkan pihak yang memberikan sumbangan.

Rencananya pembangunan akan dimulai pada pekan depan. "Kira-kira pembangunan akan rampung selama tiga bulan," ujarnya di Balai Kota, Kamis (25/4).

Jokowi mengatakan mereka berhak mendapatkan bantuan karena rumahnya habis terbakar. Lagi pula mereka telah memiliki sertifikat hak milik.

Dia memperkirakan anggaran untuk membangun satu rumah sekitar Rp 50 juta. Sehingga untuk membangun 85 rumah akan menghabiskan waktu sebanyak empat miliar.

Selain rumah korban kebakaran, pemprov DKI Jakarta juga akan memperbaiki rumah di 38 lokasi yang tersebar di seluruh DKI Jakarta.

Namun kepemilikan rumah tersebut harus jelas, jangan sampai ada sengketa.

http://www.republika.co.id/berita/na...n-tanah-tinggi


Prosesnya...

Warga Bahu-membahu Bangun Kampung Deret di Tanah Tinggi

JAKARTA, KOMPAS.com â€" Tumpukan batu bata, semen, pasir, dan besi fondasi tampak memenuhi jalan selebar dua meter di Jalan Tanah Tinggi I, RT 14 RW 01, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Nyaris tidak ada ruang bagi pengendara kendaraan bermotor untuk dapat melewati tempat tersebut.

Tidak hanya itu, ketika Kompas.com datang ke kawasan tersebut, sebuah truk pengangkut pasir dan semen berukuran sedang tampak tengah terparkir di gang masuk kampung itu. Sejumlah pekerja dan warga saling membantu menurunkan zak-zak semen dan pasir yang dibawa truk tersebut.

Pemandangan seperti itu setiap hari terjadi kawasan tersebut. Kawasan Tanah Tinggi ini merupakan contoh pembangunan kampung deret pertama oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Setidaknya, akan ada 38 kawasan yang akan dibangun dengan konsep serupa oleh Pemprov DKI Jakarta.

Ketika waktu sudah menunjuk pukul 17.00, para pekerja dan warga mulai menghentikan aktivitasnya. Para pekerja dan warga yang sehari-hari bekerja tampak sedang menikmati sore hari yang terasa dingin. Kebetulan, hujan deras di daerah itu baru saja berhenti. Secangkir kopi dan makanan ringan menemani canda tawa di antara mereka.

"Biasanya mereka kerja dari pagi sampai pukul 17.00 WIB. Tapi karena hari ini hujannya cukup deras, pekerjaan terpaksa dihentikan," kata Ketua RT 14 RW 01, Tanah Tinggi, Yahya kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2013).

Sejak dilakukan peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 2 Mei 2013, pembangunan kampung deret ini berlangsung setiap hari. Seolah tidak mengenal waktu, para pekerja bekerja setiap hari sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB.

Para pekerja yang jumlahnya sekitar 50 orang ini juga dibantu oleh warga setempat, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan, tak jarang anak-anak juga ikut membantu pekerjaan yang dilakukan oleh orangtua mereka. Tidak heran jika pada akhirnya pembangunan rumah-rumah di daerah tersebut berlangsung cepat.

Dari 45 rumah yang akan direnovasi, hampir separuhnya sudah berdiri menjadi bangunan permanen. Meski demikian, bangunan-bangunan rumah yang hampir jadi itu masih belum bisa ditempati oleh para penghuninya.
Yahya menjelaskan, ada dua jenis bangunan yang akan didirikan. Bangunan pertama diperuntukkan bagi warga yang memiliki tanah kurang dari 50 meter. Bangunan itu berupa rumah dua lantai.

Sementara itu, bagi warga yang tanahnya lebih dari 50 meter hanya akan dibangun rumah satu lantai. Setiap bangunan sengaja dimundurkan satu meter dari batas tanah agar jalan di kampung tersebut dapat lebih lebar.

Untuk diketahui, sebelum program kampung deret ini dimulai, lebar ruas jalan di kampung itu hanya satu meter. Namun, saat ini lebar ruas jalan itu sudah mencapai dua meter.

"Selain itu, sekarang di setiap rumah juga ada kamar mandinya dan di depannya itu ada selokan untuk membuang air limbah. Jadi kampung ini nantinya akan terlihat lebih bersih, rapi, dan lebih luas tentunya,” kata Yahya.

Yahya merasa bersyukur karena kampungnya menjadi prioritas pembangunan kampung deret. Pasca-kebakaran hebat yang terjadi di kampung itu pada 4 Maret 2013, tidak perlu waktu lama bagi warga untuk bisa mendapat bantuan dari Pemprov DKI Jakarta.

"Memang, sebelumnya sudah ada wacana untuk menjadikan kampung ini sebagai kampung deret sebelum musibah kebakaran itu terjadi. Tetapi, saya tidak menyangka, ternyata setelah musibah dari tiga RW yang ada di sekitar wilayah sini, kampung ini rupanya didahulukan dan dijadikan prioritas," ujarnya.

Di samping itu, kampung deret di Tanah Tinggi itu juga akan dijadikan sebagai kawasan percontohan. Hal itu dikarenakan jumlah kepala keluarga di wilayah tersebut relatif sedikit jika dibandingkan wilayah lain. Setidaknya ada 85 keluarga yang terdapat di kawasan tersebut.

"Saya berharap ke depan wilayah-wilayah lain juga akan dibangun oleh pemerintah daerah,” katanya.

Yahya menambahkan, pembangunan rumah di kawasan ini diharapkan dapat selesai sebelum Lebaran pada Agustus 2013. Karena itulah, pekerja dan warga bahu-membahu mempercepat penyelesaian pembangunan kampung deret tersebut.

http://megapolitan.kompas.com/read/2...i.Tanah.Tinggi













Hasilnya...


Korban Kebakaran Tanah Tinggi Segera Tempati Rumah Baru

Jakarta, Sayangi.com - Penataan kampung di Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Joharbaru, Jakarta Pusat sudah nampak ada kemajuan. Dalam waktu dekat korban kebakaran di RT/RW 14/01 sudah bisa menempati rumah baru yang dibangun dengan konsep kampung deret.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, mengatakan pihaknya sedang meng-upgrade, memperbaiki dan menata kampung deret tersebut. "Kalau sudah baik itu hak warga. Nanti ada aturan mainnya, lima tahun tidak boleh dijual," Kata Joko Widodo, saat dijumpai wartawan di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (17/7).

Kata Jokowi, dalam serah terima rumah itu warga akan menandatangani surat perjanjian. Tidak ada sanksi yang diberikan dalam surat perjanjian yang akan ditandatangi warga nanti bila warga terbukti menjual rumah sampai waktu yang belum ditentukan.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Jonathan Posadung, menambahkan, bahwa setelah rumah sudah layak huni, maka diharapkan produktivias warga semakin tinggi.

"Diharapkan kepada warga adanya produktifitas semakin ditingkatkan setelah rumah itu nanti jadi. Jadi harus sesuai dengan perjanjian, yaitu dalam jangka waktu lima tahun rumah tidak boleh dijual," tutur Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Jonathan Posadung, saat dimintai keterangan Sayangi.com di kantornya.

http://www.sayangi.com/megapolitan1/...ati-rumah-baru

















Efeknya...

Tak Sabar Tersentuh Kampung Deret Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat rumah tetangganya di RT 014 menjadi lebih baik, sejumlah warga di RT 013 berharap agar Pemprov DKI segera melakukan pembangunan kampung deret tahap kedua. Kampung Deret di RT 014 dan RT 013 hanya dibatasi oleh sebuah tiang listrik dan gang yang lebarnya tidak lebih dari 1 meter.

Rumah-rumah di RT 013 merupakan gambaran RT 014 sebelum ada program Kampung Deret. Namun, program tersebut telah membuat perbedaan mencolok di antara keduanya.

Pemandangan di RT 014 kini segar dan terang. Kawasan itu tak lagi pengap. Rumah-rumah permanen terbangun rapi berjajar dengan cat biru muda. Kawasan itu juga terlihat lebih segar dengan tanaman gantung di tembok pembatas antara permukiman warga dan rel kereta api.

Ketua RT 013 Nurhayati (42) mengatakan, ia ingin pemerintah segera membangun tempat tinggalnya seperti tetangganya di RT 014.

"Dulu, sempat ditawari, tetapi beberapa warga menolak karena konsekuensinya luas rumah menjadi berkurang. Tetapi setelah tahu hasilnya seperti itu, kami ingin cepat-cepat rencana itu terealisasi."

Sebagai informasi, selain di Tanah Tinggi, Pemrov DKI merencanakan pembangunan Kampung Deret di beberapa kelurahan, yaitu Kemayoran, Petojo, Galur, Karang Anyar, Bungur, Cempaka Putih, Kebon Sirih, Bendungan Hilir, Utan Panjang, Tambora, Kali Anyer, Kapuk, Tanjung Priok, Semper Barat, Tugu Utara, Cilincing, Pejagalan, Marunda, Pademangan Timur Petogogan, Gandaria, dan Pasar Minggu.

Di Kecamatan Johar Baru terdapat dua kelurahan yang ikut dalam program Kampung Deret. "Menurut rencana, RW 008, 010, dan 011 Kelurahan Tanah Tinggi akan ada 529 rumah yang akan dibangun. Di Kelurahan Galur, 530 rumah yang ada di RW 003, 006, dan 007 juga akan dibangun," ujar Camat Johar Baru Masroni.

Menurut Masroni, rumah yang masuk dalam program Kampung Deret hanyalah rumah yang memiliki luas lantai maksimal 36 meter persegi atau bernilai Rp 54 juta.

http://megapolitan.kompas.com/read/2...g.Deret.Jokowi


Warga Puas, Jokowi Diminta Perluas Kampung Deret

JAKARTA, KOMPAS.com â€" Warga RT 014 RW 01, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, merasa puas dengan program kampung deret di kawasan hunian mereka. Kini warga di RT 13 meminta agar program serupa diterapkan di permukiman mereka.

"(Warga) minta di deretan semua. Ada 500 meter yang mau dibangun lagi. Kita minta ke pak RT, nanti didata dan verifikasi. Kalau (dihuni) penuh, bagus," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat menengok kampung deret Tanah Tinggi, Kamis (8/8/2013) siang.

Dari pantauan Kompas.com sejak Rabu (7/8/2013), deretan rumah cantik di RT 14 sudah dihuni pemiliknya. Mariani (52), warga RT 13, ikut merasa bahagia dengan keberadaan kampung deret di dekat rumahnya. "Ikut senang, sekarang bagus, kampungnya tertata rapi, dan (jalanan) lapang," katanya ketika sedang melintas di RT 14, Rabu kemarin.

Dari informasi yang ia ketahui, pembangunan kampung deret akan diperluas hingga RT 13 seusai Lebaran kali ini. Namun, ia tidak tahu kapan hal itu terealisasi.

Begitu ada kesempatan bertemu dengan Jokowi siang ini, warga RT 13 menyampaikan kebutuhan mereka kepada orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu. Warga berharap Jokowi membangun lingkungan yang nyaman dan aman dihuni.

"Warga senang banget. Sebelah timur (RT 13) minta (dibangunkan rumah) semua. Warga mau dirapikan, gotong-royong juga mau. Artinya, partisipasi warga digerakkan," ujar Jokowi.

Program kampung deret di Tanah Tinggi merupakan program kampung deret pertama di Jakarta. Program ini didanai dari corporate social responsibilty (CSR) dari beragam perusahaan. Biaya material bangunan dan tukang sepenuhnya diambilkan dari dana tersebut. Warga tidak dipungut biaya, tetapi secara sukarela memberikan makan untuk pekerja bangunan.

http://megapolitan.kompas.com/read/2....Kampung.Deret

Videonya...





Kebakarannya Maret (bulan 3), dimulai membangun April (bulan 4), sekarang Agustus (bulan 8) sebagian besar sudah bisa ditempati. Malah akhirnya banyak penduduk yang tadinya emoh sekarang malah nawarin diubah jadi bagian kampung deret. Gerak cepat dan kongkrit kayak gini nih yang ane demen!

Ane juga nemu laporan studi kasus kampung deret (termasuk kesulitan membujuk warga di Johar Baru untuk percaya). Kayaknya sih punya orang Pemda: http://es.slideshare.net/musniumar/p...artappt-revisi

Ane bukan Jokohok fanboys, tapi kalo emang ada langkah kongkrit dan gerak cepat ya siapa sih yang ga seneng.



Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/521571eaf7ca17052c000004

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2014. Kaskus Hot Threads - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger