Home » » Kisah Hidup Tragis Seorang Kaisar Prancis: Napoleon Bonaparte

Kisah Hidup Tragis Seorang Kaisar Prancis: Napoleon Bonaparte

Written By demi anak on Senin, 17 Februari 2014 | 21.39

Di sini saya mencoba menyajikan tentang riwayat Napoleon Bonaparte yg pernah menjadi kaisar Prancis dan penguasa eropa pada awal abad ke-19, setelah meletusnya revolusi Prancis. Semoga berkenan dan bermanfaat...





Keluarga

Napoleon kecil adalah anak ke-2 dari 7 bersaudara, yg lahir pada tanggal 15 agustus 1769 di pulau Korsika. Pada saat itu Korsika berada di bawah kekuasaan kerajaan Prancis. Namun satu tahun sebelumnya Korsika masih merupakan bagian dari kerajaan Genoa (Itali).

Keluarga Bonaparte sendiri merupakan keluarga bangsawan Italia kelas bawah. Ketika berumur 9 tahun ia dikirim ke Prancis untuk besekolah di sekolah agama dan kemiliteran. Dimana ia kemudian lulus dengan pangkat Letnan 2 Artileri pada usia 16 tahun.


Karir dan Prestai Militer

Ketika revolusi Prancis meletus pada tahun 1789, Napoleon berusia 20 tahun. Ia pergi ke Korsika dimana saat itu terdapat 3 faksi yg saling berhadapan, yakni kaum revolusionis, royalis kerajaan dan kaum nasionalis Korsika. Napoleon memihak kepada pasukan revolusi Jacobin, dimana kemudian ia mendapatkan pangkat Letnan Kolonel dan membawahi 1 batalion pasukan sukarelawan. Pada tahun 1792 kemudian pangkatnya naik lagi menjadi Kapten.

Pada 1793 ia mempublikasikan pamflet pro republik yg kemudian membuatnya diangkat menjadi komandan artileri tentara republik. Napoleon membangun pertahanan meriam di kota Toulon untuk membendung masuknya pasukan Inggris dari pantai utara Prancis. Pada pertempuran di kota itu juga pahanya terluka yg kemudian membuatnya mendapatkan promosi menjadi Brigadir Jendral.

Namun setelah pimpinan kaum revolusionis, Robespierre, dieksekusi dgn guilotine pada 1794 Napoleon dikenai tahanan rumah selama 10 hari. Dan karir militernya terancam merosot setelah ia menolak dijadikan komandan pasukan invantri dgn alasan sakit. Namun karir militernya membaik kembali ketika ia mendapatkan kepercayaan menjadi komandan pertahanan istana Tuileres di Paris pada 1795. Di mana ia kemudian berhasil memukul mundur serangan pasukan royalis kerajaan, berikut membunuh 1.400 tentara musuh. Karena peristiwa ini, ia kemudian menjadi terkenal seantero Prancis dan dinobatkan menjadi komandan tentara Italia. Ia kemudian menikah dgn Josephine de Beauharnais pada 1796.

Hanya berselang 2 hari dari pernikahannya ia memimpin invasi terhadap Itali, dimana Napoleon berhasil mengalahkan dan mengusir Austria. Namun Napoleon tidak setuju dgn permintaan pemerintah Prancis untuk menggulingkan paus di Roma, dgn alasan hal tersebut akan mengakibatkan vacum of power dan akan dimanfaatkan oleh kerajaan Napoli. Napoleon justru mengarahkan pasukannya menuju Austria pada 1797, dan memaksa Austria membuat kesepakatan damai. Setelah itu ia kemudian menaklukan Venesia. Selama invasi Itali, pasukan Prancis secara total melakoni 67 pertempuran, menangkap 150.000 pasukan musuh dan merampas 540 meriam.

Selama invasi tersebut Napoleon bahkan menjadi semakin terkenal di Prancis. Pada tahun itu juga partai royalis kerajaan mendapatkan suara mayoritas dalam pemilu. Mereka lantas menyerang Napoleon dgn menuduhnya melangkahi wewenangnya ketika berani memutuskan bernegosiasi dgn Austria tanpa perintah dari negara. Napoleon lantas menjawabnya dgn mengirimkan misi untuk melakukan kudeta dan membersihkan kaum royalis kerajaan di Paris. Hal ini kemudian mengembalikan kekuasaan kaum republikan di Prancis kembali.

Setibanya di Prancis, ketenaran Napoleon semakin menjadi-jadi. Ia kini bahkan lebih tekenal daripara pemimpin pemerintahan Prancis yg sah.

Kampanye militer selanjutnya adalah menduduki Mesir demi memotong jalur perdagangan Inggris dgn daerah koloninya di Asia. Napoleon juga mengakuisisi Malta utuk dijadikan basis angkatan laut di laut tengah pada 1798. Mesir direncanakan Napoleon untuk menjadi pintu gerbang merealisasikan persekutuan dgn dunia arab dan India guna mengusir Inggris dari wilayah koloninya itu. Pertama-tama Napoleon berusa mengambil hati Mesir dgn menjanjikan kemerdekaan dari Turki Osmani dan memuji-muji agama Islam.




Kaisar Prancis

Invasi Mesir nyatanya tidak berjalan sesukses Itali. Armada laut Prancis dihancurkan angkatan laut Inggris. Dan tentara Prancis menghadapi suku Mameluk di Mesir dan juga militer kerajaan Ottoman (Usmaniah) dari Turki pada 1799. Napoleon kemudian dipanggil pulang ke Prancis dgn meninggalkan pasukannya di Mesir. Dimana di Prancis ia kemudian terlibat dalam sebuah plot untuk menggulingkan pemerintahan konstitusionil yg sah. Keadaan Prancis yg bangkrut mempermudah usaha ini, yg kemudian diakhiri dgn terpilihnya Napoleon - yg memang sudah sangat terkenal dan disukai oleh publik Prancis - sebagai kanselir melalui pemilu.

Pada 1801 Prancis menandatangani perjanjian damai dgn Inggris. Namun rupanya skenario perdamaian ini tidak berjalan lancar karena Inggris tidak mau menarik pasukannya dari Malta, sedangkan Napoleon menduduki Torino. Napoleon juga mengirim serdadu ke Haiti demi mengembalikan praktek perbudakan di wilayah jajahan Prancis, dimana pasukannya akhirnya harus menghadapi perlawanan pemberontak dan terjangkit demam kuning. Selain itu kebijakan yg sentralistis di berbagai bidang juga mulai diterapkan di Prancis. Ia juga menjadi presiden French Academy of Science. Melalui konstitusi tahun ke-10 setelah reformasi, Napoleon dinobatkan menjadi Kanselir Prancis seumur hidup pada 1802.

Pada 1804 kepolisian Prancis mengungkap upaya pembunuhan terhadap Napoleon yg didalangi oleh kaum Bourbon. Napoleon kemudian menggunakan isu ini untuk merestorasi kembali sistem monarki di Prancis. Ia mengangkat dirinya sendiri menjadi Kaisar Prancis pada Desember 1804 di Notre Dame de Paris.


Kaisar Napoleon

Sementara itu Inggris meyakinkan Austria dan Rusia untuk berkoalisi melawan Prancis. Prancis memahami bahwa armada laut mereka bukan tandingan armada Inggris, jadi menyerang Inggris dgn menyeberangi selat bukanlah pilihan yg realistis. Karena itu Napoleon lebih memilih membelokkan pasukannya ke arah Jerman dan mengepung pasukan Austria yg sedang menyerang dan memutus tali komunikasi mereka. Pada 1805 Prancis berhasil memukul mundur pasukan Austria dan Rusia serta menawan 30.000 serdadu musuh. Austria sekali lagi dipaksa menandatangani perjanjian damai yg mengakibatkan berakhirnya Holy Roman Empire digantikan oleh konfederasi sungai Rhine dgn Napoleon sebagai pelindungnya.

Di tahun 1806 Napoleon berhasil mengalahkan Prusia dan menghadang laju tentara Rusia. Dalam sebuah perjanjian antara Prancis dan Rusia, eropa dibagi menjadi dua, yakni eropa timur untuk Rusia dan barat untuk Prancis. Selain itu Napoleon juga beraliansi dgn kerajaan Ottoman dan Persia demi memblokade Rusia dari selatan. Napoleon menjanjikan kepada Turki untuk membantu Turki mengembalikan teritorialnya seperti sedia kala. Ia juga berusahan memboikot produk Inggris dari eropa daratan, namun usahanya ini tidak berhasil karena pedangang Inggris berhasil menyelundupkan barang dagangan mereka.



Pada 1807 Prancis berkoalisi dgn Spanyol untuk menginvasi Portugis dgn alasan tidak mengikuti aturan untuk memboikot produk Inggris. Namun ternyata Prancis justru menghianati Spanyol dan balik menginvasi Spanyol, mengganti raja Spanyol saat itu, Charles IV, dgn kakaknya sendiri, yakni Joseph Bonaparte. Napoleon turun tangan sendiri memimpin tentaranya, ketika Spanyol menyerang balik untuk mengusir Prancis. Namun di tengah jalannya peperangan Austria sekali lagi mengancam akan menyerang Prancis, dan Napoleon terpaksa kembali ke Paris. Selain melawan pasukan Spanyol sendiri, Prancis juga menghadapi Inggris dan Portugal yg membantu Spanyol. Perang di semenanjung Iberia ini disebut memakan biaya yg banyak dan berlangsung brutal, namun baru berakhir pada 1814 ketika Napoleon diasingkan ke pulau Elba.

Pada 1809 Austria lagi2 melanggar perjanjian damai dgn Prancis. Mereka menghambat laju pasukan Prancis di sungai Danube, namun lagi2 pada akhirnya juga dapat dikalahkan kembali. Prancis juga mengakuisisi negara2 gereja di Itali selatan, setelah paus menolak mendukung sistem kontinental eropa yg diterapkan Napoleon.

Pada 1810 Napoleon menikahi istri keduanya, Marrie Loise, Duke of Parma, setelah menceraikan istri sebelumnya. Pada masa itu hampir seluruh eropa berada di bawah kekuasaan Napoleon, termasuk Belanda. Dan oleh sebab itu secara tidak langsung Indonesia (Hindia Belanda pada masa itu) juga sempat berada di bawah kekuasaan Napoleon. Sebelum akhirnya dititipkan kepada Inggris pada tahun 1811, ketika ratu Belanda lari ke Inggris.

Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/510371088227cfb408000000

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2014. Kaskus Hot Threads - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger