Home » » Perempuan-Perempuan Hebat di Dunia Politik Indonesia

Perempuan-Perempuan Hebat di Dunia Politik Indonesia

Written By demi anak on Senin, 21 April 2014 | 06.03



Quote:Quote:Halo agan sista

Ijinkan ane share tentang
"Politisi Perempuan Indonesia"
Kebetulan kan besok Hari Kartini nih

Semoga gak repost


Quote:Quote:Setelah sebelumnya ane buat thread tentang Perempuan Tangguh Indonesia, ane jadi ketagihan buat thread menyambut hari Kartini tahun ini. Kali ini lebih ane spesifikin ke salah satu bidang, yap yaitu 'Politik".

Seorang politikus (jamak: politisi) adalah seorang yang terlibat dalam politik, dan kadang juga termasuk para ahli politik. Politikus juga termasuk figur politik yang ikut serta dalam pemerintahan. (wikipedia)

Dengan berbekal pengertian tersebut ane telusuri siapa-siapa saja tokoh politikus-politikus perempuan Indonesia, langsung aja gan cekidot:


Quote:Spoiler for 1. Megawati Soekarnoputri: Dyah Permata Megawati Setyawati SukarnoputriQuote:Dyah Permata Megawati Setyawati Sukarnoputri atau umumnya lebih dikenal sebagai Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947 adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 - 20 Oktober 2004. Karir Politik Beliau dibilang sangat terjal karena selalu mendapat tekanan pada jaman Orde Baru memulai pada tahun 1986 sebagai wakil ketua PDI Cabang Jakarta Pusat , tahun 1993 Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya 1993, Megawati terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI. Tahun 1999 PDIP Meraih Suara 30 % lebih banyak yang memprediksi Megawati akan menjadi Presiden ternyata pada Voting Pemilihan Presiden Beliau Kalah dari KH Abdurrahman Wahid. Pada tahun 2001 beliau menggantikan KH Abdurrahman Wahid sebagai Presiden. Kehebatan beliau dalam berpolitik tidak dapat diragukan lagi ketika memimpin sebuah partai, kita tau PDIP pada pemilu 2014 baru-baru ini dari hasil quick count memperoleh suara tertinggi.
Spoiler for 2. Bu Risma: Tri RismahariniQuote:Ir. Tri Rismaharini, M.T atau terkadang ditulis Tri Risma Harini lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961; umur 52 tahun adalah Wali Kota Surabaya yang menjabat sejak 28 September 2010. Ia adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarahnya. Insinyur lulusan Arsitektur dan pasca sarjana Manajemen Pembangunan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini juga tercatat sebagai wanita pertama di Indonesia yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi di Indonesa pasca Reformasi 98. Melalui pemilihan langsung, ia menggantikan Bambang Dwi Hartono yang kemudian menjabat sebagai wakilnya hingga resmi mengundurkan diri pada 14 Juni 2013. Mereka diusung oleh partai PDI-P dan memenangi pilkada dengan jumlah suara 358.187 suara atau sebesar 38,53 persen. Pasangan ini dilantik pada tanggal 28 September 2010. Sebelum menjadi wali kota, Risma pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010. Risma merupakan seorang birokrat tulen, yang meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak dekade 1990-an.
Spoiler for 3. Khofifah Indar Parawansa: Khofifah Indar ParawansaQuote:Dra. Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei 1965 pernah menjabat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada Kabinet Persatuan Nasional, dan yang paling terbaru adalah Calon Gubernur Jawa Timur pada Pilgub 2013 lalu walau akhirnya kalah kembali. Beliau dalam Usia Muda sudah menjadi Politikus yang disegani di Indonesia mungkin paling di Ingat adalah saat beliau berbicara kritis pada dalam SU MPR 1998. Dia mengkritik Pemilu 1997 yang penuh kecurangan. Perempuan cerdas itu melontarkan ide-ide demokratisasi. Dia juga berbicara lantang seperti para mahasiswa yang marak demonstrasi di jalan. Mungkin Khofifah masih terbawa oleh suasana sebagai mahasiswa. Maklum, saat itu umurnya masih muda, 33 tahun. Pidato Khofifah memang sangat monumental. Para anggota MPR yang didominasi Fraksi Karya Pembangunan (Golkar), Fraksi ABRI, dan Fraksi Utusan Golongan terperanjat dengan pidato yang menohok jantung Orde Baru itu.
Spoiler for 4. Oneng: Rieke Diah PitalokaQuote:Rieke Diah Pitaloka Intan Purnamasari lahir di Garut, Jawa Barat, 8 Januari 1974; umur 40 tahun adalah seorang penulis buku, pembawa acara, pemain sinetron Indonesia, dan anggota DPR periode 2009-2014 dari PDI-P. Pada tahun 2012 Rieke memutuskan untuk mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat dengan didampingi Teten Masduki, mereka menamakan dirinya sebagai PATEN dan diusung oleh PDI-P dengan nomor urut 5. Namun sayangnya Rieke-Teten tidak memenangkan pilgub tersebut dan memperoleh peringkat ke 2 dari 5 pasangan calon dengan perolehan suara 5.714.997 suara arau 28,41 persen dari suara sah.
Rieke aktif dalam kegiatan politik, bahkan pernah menduduki jabatan wakil sekretaris jendral DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar. Rieke kemudian mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri. Rieke adalah anggota DPR periode 2009-2014 dari PDI-P untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II. Di Dewan Perwakilan Rakyat, Rieke merupakan salah satu anggota dari Komisi IX. Bidang yang sangat Ia perhatikan adalah bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Ia merupakan salah satu anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Spoiler for 5. Yenny Wahid: Yenny WahidQuote:Yenny Wahid yang bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid lahir di Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974; umur 39 tahun adalah seorang aktivis Islam dan politisi Indonesia. Yenny Wahid adalah anak Gus Dur yang kedua. Ia mempunyai seorang kakak, Alisa Wahid dan dua orang adik, Anita Wahid dan Inayah Wahid. Seperti halnya ayahnya, ia terlahir dalam lingkungan keluarga NU. Pola pikirnya pun tidak jauh dengan ayahnya yang lebih mengedepankan Islam yang moderat, menghargai pluralisme dan pembawa damai. Meskipun mendapatkan gelar sarjana desain dan komunikasi visual dari Universitas Trisakti, tetapi ia memutuskan untuk menjadi wartawan.
Saat Gus Dur terpilih menjadi presiden RI ke-4 kemanapun Gus Dur pergi, Yenny selalu berusaha mendampingi ayahnya, dengan posisi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. Setelah Gus Dur tidak lagi menjabat sebagai presiden, Yenny menempuh studi S2 di Harvard Kennedy School of Government di bawah beasiswa Mason. Sekembalinya dari Amerika tahun 2004, Yenny menjabat sebagai direktur Wahid Institute yang saat itu baru berdiri. Hingga kini ia menduduki jabatan tersebut.

Spoiler for 6. Rustriningsih: RustriningsihQuote:Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si. lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 3 Juli 1967; umur 46 tahun adalah Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013. Ia menyelesaikan studi S1 di Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada tahun 1991, lalu melanjutkan S2 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sebelumnya ia, menjadi Bupati Kebumen untuk periode 2000-2005 dan 2005-2010, tetapi tidak terselesaikan disebabkan dirinya terpilih menjadi wakil gubernur mendampingi Bibit Waluyo dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Tahun 2008. Ia juga di Juluki Srikandi Masa Kini.
Namanya dikenal semenjak ia menjadi Bupati Kebumen. Berbagai dobrakan program dilakukannya untuk mendekatkan pada warga kabupatennya. Ia mendirikan stasiun televisi lokal yang mengudara hanya pada siang hari, dan setiap hari melakukan dialog kepada warga melalui siaran langsung. Selain itu, ia juga memanfaatkan laman web sebagai sarana berkomunikasi dengan warganya. Tidak mengherankan, ia dengan mudah terpilih kembali untuk periode kedua.



Quote:Walaupun di thread HT beberapa waktu lalu (Negara Paling Baik dan Buruk Bagi Wanita) menyebutkan bahwa total hanya 20% wanita di parlemen negara kita dan bukan yang terbanyak di dunia tapi ane yakin perempuan-perempuan yang bergelut di bidang politik di negara kita adalah perempuan yang tangguh. Semua itu tak lepas dari sosok Raden Adjeng Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita.
Semoga makna Kartini ditahun ini dan juga tahun‐tahun mendatang bukan sekedar memperingati dan mengenang tapi juga muncul Kartini‐Kartini baru yang melegenda seperti Ibu Kartini dan kedelapan tokoh diatas. Sebuah bangsa akan maju juga tergantung pada kualitas perempuannya. Maju terus Kartini-Kartini Indonesia !!!


Quote:REFERENSI
Foto, gambar, dan profil tokoh lainnya diambil dari berbagai macam sumber di internet dan dipergunakan untuk kebutuhan informasi belaka.


Quote:Quote:
&

Pasti pada tau kan maksud emoticon itu apa?

Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5352cb7140cb172e1f8b48d2

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2014. Kaskus Hot Threads - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger