Quote:
Gua Londa adalah makam unik dari leluhur masyarakat Toraja yang terletak di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi Kab. Toraja Utara yang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Toraja. Terletak sekitar 6 km dari pusat Kota Rantepao sebagai ibukota kabupaten, Londa sangat mudah diakses dengan transportasi darat.
Keunikan dari tempat ini adalah karena Londa merupakan âkompleks pemakamanâ disebuah tebing yang mempunyai gua alami, selain beberapa gua yang dipahat di tebing batu tersebut untuk meletakkan peti-peti mati. Makam Londa telah berumur lebih dari 550 tahun dan sudah 25 generasi masyarakat Toraja dikuburkan disini. Bagi masyarakat Toraja tempat ini dikeramatkan, tapi siapa saja boleh masuk asal tetap menjaga tata krama disana. Mengunjungi tempat ini berarti agan dapat sekaligus merasakan wisata alam dan wisata budaya, yang terasa sejak dari gerbang masuk.
Spoiler for :
Untuk mencapai lokasi gua, aganterlebih dulu harus menuruni beberapa anak tangga dan langsung dapat menikmati suasana hutan alami dan sejuknya udara disana.
Spoiler for :
bersama bang gondrong, guide lokal pemilik petromaks
Selain itu ada juga masyarakat yang bertanam padi di lokasi tersebut.
Spoiler for :
Ketika sudah sampai dibawah, suasana mistis sudah mulai terasa. Tapi jangan takut gan, suasana itu selain karena pemandangan tebing yang terdapat peti-peti mati yang bersusun, juga karena suasana hutan yang masih alami dengan pohon-pohon yang rimbun.
Spoiler for :
Spoiler for :
Peti-peti mati tersebut dalam bahasa Toraja disebut Erong, yang sampai saat ini peti itu masih berisi tulang belulang yang telah berumur ratusan tahun, namun beberapa Erong terlihat sudah rusak termakan usia. Peletakan Erong juga tidak sembarang gan, jadi semakin tinggi status sosialnya, semakin tinggi pula Erong tersebut diletakkan diatas tebing. Didalam Erong, selain dimasukkan mayat, juga dimasukkan beberapa harta dari orang yang sudah meninggal. Ada kepercayaan orang Toraja dulu, bahwa orang yang meninggal dapat membawa hartanya ke kehidupan setelah mati. Inilah salah satu alasan mengapa mereka mengubur peti-peti mati di tempat-tempat yang tinggi. Selain untuk melindungi harta yang ikut dikubur, mereka juga percaya bahwa semakin tinggi letak peti mati maka semakin dekat perjalanan roh yang meninggal menuju tempatnya setelah mati (nirwana/puya). (referensi)
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for : Spoiler for :
Spoiler for :
Oh ya gan, tadi sempat liat orang-orang yang seperti mumi ya?
Itu bukan mumi, tapi disebut Tau-tau. Tau-tau merupakan patung yang dipahat dari batang kayu, biasanya dari kayu nangka karena warnanya yang kuning seperti warna kulit manusia. Pada awalnya Tau-tau dibuat untuk menandai orang yang meninggal, dimana apabila yang meninggal wanita, maka dibuat patung yang menyerupai wanita, demikian pula bila yang meninggal laki-laki, dan biasanya diberi pakaian sesuai gendernya.
Namun belakangan Tau-tau dibuat menyerupai aslinya, beberapa bahkan dibuat dengan detail seperti kerutan dan tata rambut.
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Bersama Tau-tau ini juga biasanya disertakan barang-barang kesayangan dari orang yang telah meninggal. Jadi kalo difoto diatas agan liat ada Tau-tau yang pakai kacamata, kalung, ikat kepala, bisa jadi itu adalah barang-barang yang dipakai almarhum sebelum meninggal. Tau-tau disusun berderet di tebing, ditempat yang menyerupai jendela. Disekitarnya juga terdapat peti mati (Erong) yang biasanya merupakan peti mati untuk kaum bangsawan atau terpandang. Tau-tau juga dibuat biasanya untuk kalangan bangsawan di Tana Toraja.
Tidak jauh dibawah Tau-tau terdapat mulut gua sebagai akses masuk. Karena didalam gelap, sebaiknya agan menyewa petromakas atau sekalian dengan pemilik petromaks sebagai guide yang akan menceritakan tentang serba-serbi tentang Londa mulai dari sejarah sampai siapa-siapa saja yang dimakamkan disitu (salah satunya dia bercerita tentang pasangan muda-mudi Toraja yang bunuh diri karena hubungan mereka tidak direstui dan akhirnya dimakamkan disitu secara berdampingan di dalam gua sambil menunjukkan tengkoraknya). Mereka tidak menetapkan tarif, tapi biasanya diberi Rp. 25.000-30.000 sebagai jasa mereka memberi penerangan dan penjelasan.
Spoiler for :
Bagi yang penakut sepertinya perjalanannya cukup sampai disini saja ya gan. Dikhawatirkan kalau sampai kedalam bisa jantungan atau jadi sesak nafas liat pemandangan di dalam. Kalo digambar-gambar awal tadi ada agan liat tengkorak berserakan, didalam lebih banyak lagi gan!
Dimulut gua aja udah ada yang akan menyambut agan..
Spoiler for :
Memasuki gua yang gelap dan penuh tengkorak dan tulang belulang memang cukup menyeramkan, tapi kalo rame-rame jadi gak begitu terasa kok gan.
Gua ini katanya memiliki kedalaman sampai 1000 meter, tapi sewaktu TS kesana yang bisa dijelajahi dengan ditemani guide kayaknya gak sampai 50 meter.
Spoiler for :
Dinding dan langit-langit gua dipenuhi stalaktit dan stalakmit sehingga untuk melewatinya terkadang kita harus membungkuk. Di dalam juga guanya bercabang-cabang menyerupai labirin, sehingga dikhawatirkan bila terlalu jauh kita bisa tersesat. Menurut bang gondrong guide lokal yang kami sewa, terowongan-terowongan tersebut sebenarnya bisa ditelusuri sampai jauh bahkan tembus keluar, tapi harus sambil merayap dan medannya curam, sehingga bisa membahayakan bagi wisatawan biasa.
Meskipun didalam banyak tengkorak dan tulang-belulang yang berserakan, pengunjung dilarang keras untuk memindahkannya, karena itu adalah salah satu pantangan (pamali) disana. Jadi jangan punya pikiran untuk bisa membawa pulang tengkorak atau tulang itu sebagai souvenir ya gan...
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Tengkorak dan tulang belulang yang berserakan itu sebenarnya dari dalam peti. Akan tetapi karena termakan usia peti yang biasanya ditempatkan dibagian atas itu rusak sehingga isinya keluar. Untuk menempatkannya kembali kedalam peti yang baru harus dilakukan dengan upacara khusus yang juga membutuhkan banyak biaya, sehingga tengkorak dan tulang belulang tersebut hanya ditata supaya rapi. Lagipula sudah tidak diketahui lagi tengkorak-tengkorak tersebut berasal dari rumpun keluarga yang mana.
Spoiler for :
Dibeberapa sudut gua juga terlihat peti-peti mati yang disusun sedemikian rupa. Hal itu menunjukkan bahwa yang dimakamkan disitu berasal dari satu rumpun keluarga. Biasanya semakin mewah petinya menunjukkan status sosial yang lebih tinggi pula.
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Melihat foto terakhir diatas mungkin agan bertanya-tanya kok ada beberapa lembar uang diatas batu?
Pada waktu-waktu tertentu keluarga dari yang dimakamkan datang berziarah dengan membawa semacam sesajen seperti uang, rokok, air putih atau sirih. Hal ini untuk menghormati orang yang telah meninggal dengan membawa barang-barang yang disenangi oleh orang tersebut semasa hidup. Terkadang sesajen itu juga berasal dari pengunjung sebagai tanda penghormatan atau permisi.
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Spoiler for :
Agan juga mungkin bertanya-tanya, apa didalam gua tidak pengap dan bau karena banyak mayat disana?
Sama sekali tidak gan. sepanjang agan tidak takut melihat tengkorak dan tulang belulang, suasana didalam cukup menyenangkan kok.
Spoiler for :
Tidak ada bau mungkin karena sebagian besar mayat sudah berupa tulang belulang. Alasan lain adalah karena mayat dibalsam agar awet dan tidak bau sebelum dimakamkan. Dikalangan orang Toraja, memakamkan mayat dilakukan dengan upacara Rambu Solo. Upacara ini membutuhkan biaya yang cukup besar sampai ratusan juta karena harus menyembelih kerbau dan babi puluhan sampai ratusan ekor. Jangka waktu meninggal sampai dikuburkan itu bisa sampai tahunan, disamping untuk mengumpulkan uang juga untuk mengumpulkan seluruh keluarga besar agar bisa hadir.
Terakhir agan mungkin bertanya-tanya, amankah berkunjung didaerah makam seperti itu? apakah tidak ada penampakan atau gangguan-gangguan halus lain?
Aman gan, asal agan juga menjaga sikap selama disana. Ane juga kesana tahun lalu gak pake sajen, Alhamdulillah sampai sekarang masih sehat wal afiat. Yang penting disana gak bikin yang aneh-aneh, kalau mau bawa pulang souvenir jangan tengkoraknya ya gan, agan bisa beli di toko yang terdapat di areal tersebut.
Spoiler for :
Quote:
demikian thread ane gan. karena ini dokumentasi dan tulisan TS sendiri pasti tidak sempurna, jadi kalo ada tambahan dari agan yang pernah kesana atau memang orang sana dengan senang hati akan TS tampilkan disini
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5336c5475acb17c613000005
0 komentar:
Posting Komentar