Home » » Lagi, Kasus Pembobolan Koper Oleh Oknum Bandara

Lagi, Kasus Pembobolan Koper Oleh Oknum Bandara

Written By demi anak on Rabu, 23 April 2014 | 20.21

Spoiler for for sebelumya: Spoiler for wajib dibaca:
Thread ini merupakan pengalaman pribadi dari teman saya sesuai ijin dari beliau untuk disajikan ke pengguna media.
Thread ini merupakan reshare dari posting fb teman saya dengan editan seperlunya yg merupakan respon atas ketiadaan respon dari pihak penerbangan li*n air.
Tanpa maksud untuk menjelekkan suatu produk dan mengikutsertakan secara tidak langsung orang-orang yang terlibat, ts memburamkan nama-nama yang terlibat dalam kejadian ini.

Spoiler for for Harapan:
Ane berharap agan/aganwati memberikan agar thread ini dapat dibaca seluruh kaskuser dan tidak tenggelam

Quote:Medan - Hampir lima bulan (17/11/13) surat pengaduan tentang kerusakan barang penumpang yang saya adukan ke pihak Lost and Found Li*n Air tidak ada tanggapan. Selain surat pengaduan, bukti-bukti berupa gambar dan kronologis kejadian juga dikirim lewat email : cgkll@li*nair.co.id dan da@li*nair.co.id. Namun tidak ada balasan sedikit pun. Pihak Li*n Air seakan-akan lepas tangan terhadap masalah ini dan menganggap biasa saja. Ntah karena banyaknya jadwal penerbangan, harga yang murah, dan banyak penumpang yang naik pesawat, jadi pihak Li*n tidak mau tanggung jawab. Padahal berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara pada Bab II Jenis Tanggung Jawab Pengangkut dan Besaran Ganti Kerugian Pasal 2 dan Pasal 5, pihak maskapai penerbangan harus mengganti rugi.

Quote:Berikut isi pasal-pasal dalam Peraturan Menteri Penerbangannya :

Spoiler for Pasal 2: Pengangkut yang mengoperasikan pesawat udara wajib bertanggung jawab

atas kerugian terhadap :

a. penumpang yang meninggal dunia, cacat tetap atau luka-luka;

b. hilang atau rusaknya bagasi kabin;

c. hilang, musnah, atau rusaknya bagasi tercatat

d. hilang, musnah, atau rusaknya kargo;

e. keterlambatan angkutan udara; dan

f. kerugian yang diderita oleh pihak ketiga.

Spoiler for pasal5: (1) Jumlah ganti kerugian terhadap penumpang yang mengalami kehilangan, musnah atau rusaknya bagasi tercatat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c ditetapkan sebagai berikut:

a. kehilangan bagasi tercatat atau isi bagasi tercatat atau bagasi tercatat musnah diberikan ganti kerugian sebesar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per kg dan paling banyak Rp. 4.000.000,00

(empat juta rupiah) per penumpang; dan

b. kerusakan bagasi tercatat, diberikan ganti kerugian sesuai jenisnya bentuk, ukuran dan merk bagasi tercatat.

(2) Bagasi tercatat dianggap hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila tidak diketemukan dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal dan jam kedatangan penumpang di bandar udara tujuan.

(3) Pengangkut wajib memberikan uang tunggu kepada penumpang atas bagasi tercatat yang belum ditemukan dan, belum dapat dinyatakan hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebesar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per hari paling lama untuk 3 (tiga) hari kalender.(1) Jumlah ganti kerugian terhadap penumpang yang mengalami kehilangan, musnah atau rusaknya bagasi tercatat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c ditetapkan sebagai berikut:

a. kehilangan bagasi tercatat atau isi bagasi tercatat atau bagasi tercatat musnah diberikan ganti kerugian sebesar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per kg dan paling banyak Rp. 4.000.000,00

(empat juta rupiah) per penumpang; dan

b. kerusakan bagasi tercatat, diberikan ganti kerugian sesuai jenisnya bentuk, ukuran dan merk bagasi tercatat.

(2) Bagasi tercatat dianggap hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila tidak diketemukan dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal dan jam kedatangan penumpang di bandar udara tujuan.

(3) Pengangkut wajib memberikan uang tunggu kepada penumpang atas bagasi tercatat yang belum ditemukan dan, belum dapat dinyatakan hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebesar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per hari paling lama untuk 3 (tiga) hari kalender.

Quote:Jangankan ganti rugi permintaan maaf pun tidak pernah diberikan dari pihak Li*n Air kepada saya. Baiklah saya akan jelaskan kronologis kejadian pesawat Li*n Air ini dengan keberangkatan penumpang dari Jakarta ke Medan pada tanggal 14 November 2013 dengan nomor penerbangan JT 0208, gate; B4, class : T, seat 18 C.

Quote:Kronologis kejadiaannya gan:
Spoiler for 1: 1. Saya check in pukul 16.00 dan terdapat tiga barang dibagasikan
Spoiler for tiket Li*n Air dan jumlah bagasi:
Spoiler for Nomor Bagasi Koper Li*n Air:


Spoiler for 2 s/d 9: 2. Selanjutnya saya bayar airport tax dan naik escalator ke atas menuju gate.

3. Dalam perjalanan menuju gate, saya singgah makan di sebuah restoran makanan yang ada.

4. Setelah makan, saya kembali menuju gate B4 dan mencari tempat duduk.

5. Ketika pukul 17.45, kita baru dipanggil untuk naik ke dalam pesawat Li*n Air.

6. Padahal seharusnya di tiket tertulis boarding time 17:30

7. Pesawat mulai berangkat kira-kira pukul 18:15

8. Tiba di Medan pukul 20:20

9. Lalu pengambilan bagasi pukul 20.30
Spoiler for 10: 10. Setelah 15 menit penumpang mengambil bagasi tiba-tiba mendadak pengambilan bagasi terhenti sejenak. Ada sekitar 15 menit-20 menit terhentinya.
Spoiler for Conveyor bagasi sebelah kanan:

Spoiler for Conveyor bagasi sebelah kiri:

Spoiler for Penumpang panik dan menunggu barang yang belum diambil:

Spoiler for 11: 11. Setelah kira-kira 15-20 menit conveyor barang bagasi kembali lagi berjalan. Penumpang siap-siap mengambil barang bagasinya. Kecuali saya dan satu orang lagi yang belum dapat. Setelah 5-10 berlalu, baru tiba koper saya dalam keadaan sangat memprihatinkan. Beberapa penumpang terkejut lihat keadaan koper saya. Karena sudah terbuka dan diikat dengan seutas tali.

Spoiler for Keadaan koper yang rusak:

Spoiler for 12: 12. Yang paling saya tidak sukai adalah kejadian ini merupakan tindakan kriminal pencurian. Hal itu terlihat dari beberapa analisis yang saya lakukan terhadap koper saya.
Spoiler for Kunci koper di bobol sehingga meninggalkan bekas benturan:

Spoiler for Kunci dan gembok yang dirusak:

Spoiler for Kain koper dan resleting dicongkel hingga sampai bawah paling dasar koper:

Spoiler for Resleting koper di sayat:

Spoiler for Bekas sayatan di badan koper:


Quote:Pada tas koper saya terdapat : kunci koper dibobol, bekas benturan benda keras, kunci gembok di rusak, kain tas koper di congkel, resleting dirusak dengan sayatan benda tajam, dan juga terdapat bekas sayatan di badan tas koper. Dari analisis ini membuat saya semakin yakin dan percaya bahwa adanya tindakan kriminal di bagian bagasi maskapai penerbangan.

Ketika tas koper saya ambil, pihak Li*n Air tidak ada respon sama sekali atas kerusakan barang bagasi tercatat ini. Saat saya adukan ke petugas Li*n Air di Bandara Kuala Namo Medan, mereka juga cuek saja. Dan hanya menyuruh saya untuk memeriksa barang-barang saya.

Ketika saya bilang, “Kemungkinan tidak ada barang yang hilang.”

Karena nggak ada barang yang hilang, dia hanya menyuruh saya untuk pergi begitu saja. Dan saat saya ingin minta untuk ketemu dengan pimpinan mereka, malah mereka tidak mau. Saya kecewa sekali ada tindakan kriminal pencurian ini.

“Saya dapat melaporkan hal ini ke media cetak, media online, dan media sosial,” tutur saya pada petugas yang terkait bagasi. Tapi mereka tetap cuek saja.

Mungkin dianggap ini hal biasa saja ya. Bisa jadi bukan hanya saya saja yang mengalaminya seorang diri, tapi mungkin sudah banyak terjadi pada penumpang lainnya seperti kejadian saya ini. Namun, kalau ternyata kejadian ini berulang dialami penumpang, yang salah siapa? Kalau menurut saya, jelas pihak maskapai penerbangan. Pelayanan yang kurang ramah, manajemen yang belum baik, dan SDM pengangkutan bagasi penumpang yang belum terbina dengan baik serta sistem keamanan yang kurang maksimal dari maskapai inilah yang saya alami.

Setelah saya melihat respon beberapa teman-teman di media Fb tanggal 14 November 2013 lalu juga begitu. Ah, bukan hanya saya saja yang mengalami hal seperti ini. Lagi-lagi rakyat jadi korban akibat kebobrokan suatu maskapai penerbangan. Berikut ada penuturan beberapa teman Fb yang mengalami hal yang tidak menyenangkan di Li*n Air:

Spoiler for komentar #1: “Kapok naik li*n kecuali tiket dibelikan orang lain saya naik pesawat itu. Saya bilang pesawat lion itu seperti bus ekonomi. Tempat duduknya sempit dan kurang sesuai dengan anatomi punggung. Yang bikin saya kapok 4 tahun yang lalu terbang ke Ternate transit Makassar. Saya, suami dan anak usia 7 tahun. Sudah diruang tunggu tiket anak saya diminta dan ditukar jadi infant katanya untuk kru & darurat. Setelah di pesawat kami merasa ditipu walau pun tiket anak saya bayar harga infant. Ternyata yang disebelah saya bukan kru. Bisa-bisanya kursi yang sudah dibayar dijual dan saya tidak pernah berpikir buruk karena saya pikir benar darurat dan saya pun merelakannya. Masalah timbul lagi saat transit seat kami dipisah dan saya marahi karena sudah ditipu harus pula dibebani memangku anak tujuh tahun terbang 4 jam. Duduk sendiri saja tidak nyaman apalagi memangku anak yang kakinya sudah panjang terpaksa harus direbahkan. Terlalu serakah dan tak memikirkan keselamatan penerbangan. Saya pikir sangat bodoh jika sy harus membeli tiket li*n lg yg kadang harganya lebih mahal dengan tiket garuda. Belum lg delay.”

Spoiler for komentar #2: “Pelayanan di dalam pesawat juga sama, para crew cabin tidak ramah lagi sama penumpang cuman di pintu pasuk pesawat aja, setelah di dalam pesawat mereka tidak menjalankan tugasnya dengan baik, pernah saya keluarkan kata-kata kasar saking emosinya, mereka diam.”

Spoiler for komentar #3: “Kalau yang seperti itu sih nggak pernah tapi pernah dtinggal di Soeta padahal di bandara 4 jam sebelum keberangkatan dan nunggunya di depan A2. Akhirnya cari penerbangan lain dengan merogoh 1,5jt”

Spoiler for komentar #4: “Kalau itu kak, biasa dibongkar sama orang yang bertugas di bagasi pesawat. sy pernah seperti itu 2 tahun yang lalu berangkat dari Medan ke Batam. Mereka bukan dari maskapai penerbangan, melainkan dari petugas bandara setempat”

Spoiler for komentar #5: “Awak (saya) pun kopernya kemaren tuh uang receh-receh hilang semua. Walau cuma receh tapi kesaaal! Suamipun kemaren gitu tasnya resletingnya dibuat copot sama mereka.ntah petugas bandara, ntah petugas maskapainya yang buat, nggak tahu juga Kak”

Spoiler for komentar #6: “Setujuuuuu! Aku sebel banget, landing nggak banget. Eh call center semua sibuk. Mana ada coba...”

Spoiler for komentar #7: “Kasus Mafia Bagasi Li*n Air bukan baru-baru ini saja merebak, dari dulu sudah terjadi. Kejadiannya tahun lalu. Dari Kalimantan, saya bawa oleh-oleh Kepiting. Sampai di Bandara Cengkareng, itu peti isi kepiting sudah pada kebongkar semua, yang tinggal cuma 2 ekor kepiting. Spontan saya laporkan ke petugas Bandara. Eh malah dia marah-marah. Bahkan menahan barang saya dan oleh-oleh yang baru saya bawa dari Kalimantan. Solusinya saya bawa pimpinan TNI AD untuk menghadap petugas Bandara dan meminta barang-barang saya kembali yang ditahan. Emang konyol tuh Managemen Li*n Air dan Bandara, kelihatannya ada mafia yang bermain di Bagasi Pesawat dan pihak pengamanan Bandara juga ikut bermain. Saran saya kemarin setelah kejadian di Bandara, saat ada bukti rusaknya barang-barang kita langsung di foto dan dokumentasikan untuk bukti bahwa kita terima barang keluar bagasi sudah rusak. Nggak jauh-jauh, kemarin kasus Lion Air baru-baru ini yang amburadul. Eh...malah customer yang menyelamatkan penumpang dari panasnya kabin dan matinya AC Li*n Air malah di tuntut pidana pengrusakan akibat membuka pintu badan pesawat. Hadeuuhh, kacau tuh Li*n Air...”

Spoiler for komentar #8: “Iya Mba, aku dulu pas baru nikah mau honeymoon, delay 3 jam. Tujuan Jakarta-Banjarmasin. Udah berangkat malam, delay jadi tambah malam. Eh pas landing ampuun deh, hard landing. Loncat-loncat itu pesawat. Ih ngeriii, dan sekarang nggak mau lagi pake lion deh. Mahal tapi nggak bangeet”

Spoiler for komentar# 9: “Iya Mba, waktu ranselku ktinggalan itu langung dikomplain sama calon mertuaku, banyak yang ketinggalan juga.”

Masih banyak lagi mungkin yang mengalami yang seperti ini. Mari kita suarakan hati kita agar pihak maskapai Indonesia semakin lebih baik lagi. Dan pihak Dinas Perhubungan bisa mengambil tindakan tegas.


Yang berkenan
Tapi jangan ane gak ada maksud apa-apa

Spoiler for komentar dari agan/aganwati kaskuser lainnya:

Quote:Original Posted By FabelBoutiq â–º
Wah, ternyata banyak korban juga ya, sama neh gam ane juga bulan lalu mengalami hal seperti itu, masa sampe rusak begini. Gebleg dah



Quote:Original Posted By LawAndJustice â–º
Yang kemaren kamis sore / malam (17/4) naek lion di terminal 1B, tanyain tuh gan, pada delay gak?
saya berani jamin HAMPIR SEMUA DELAY. (karena saya juga naek lion pas itu, ke pekanbaru aslinya jam7, malah jam9 baru brgkt.
Yg laen setau ane ke palembang, medan, juga delay, trus yg parah ke padang, aslinya jam 8 kurang, jam11 baru boarding.
Emang parah abis dah lion ini.

Mending mandala IMO.

Quote:Original Posted By justice028x â–º
Ya gan sekarang pelayanan singa terbang emang buruk gan apalagi sering di delay tuh ane pernah sekitar 3 bulan yg lalu mo ambil ijazah di banjarmasin ane transit dari pontianak ke banjarmasin, dipontianak di delay 1jam , abis tuh dijakrta didelay 4jam 1jam nunggu di pesawat nunggu antrian take off pesawat ane kapok gan pke singa terbang lagi

Quote:Original Posted By campioni â–º
ane juga punya pengalaman soal koper rusak gan, malah belum seminggu.
jadinya tanggal 15 April ane baru pulang dari singapur, kebetulan koper ane itu hardcase gan, bukan yang kyk agan punya.

singkat cerita, stlh menunggu, kira2 15 menit, maka terlihatlah koper ane di conveyor, di saat mendekat otomatis ane ambil tuh koper. dan ane menemukan klo koper ane penyok di sisi pojok kanan atas. Setelah itu ane langsung datengin kantor lost and found nya lion air yang di area conveyor itu.

disitu ane langsung buat laporan, koper ane di foto, dan petugas nya bilang karena koper ane hardcase jadinya klo penyok udah ga mungkin dibetulin, jadi kemungkinan ganti baru. Setelah buat laporan ane dikasih nomor telpon staff lion air yang urusin masalah ini.

Tapi sampe sekarang ane sih belom telepon ke staff nya karrena ane tunggu dulu seminggu, klo masih ga ada kabar baru ane kejar tuh orang.

Ane berharap semoga, apa yang dikatakan oleh petugas lion air di airport itu benar yaitu dalam waktu 2 minggu koper ane bakal diganti..

Quote:Original Posted By jectiva â–º
saya pernahnya ketemu kejadian tiket uda dibeli sama orang, trus dijual lagi sama lion. yah bisa dibayangin jadinya pas dipesawat, yang masuk melebihi jauh jumlah kursi.
alhasil pada gk ada yang mau ngalah dong, orang uda beli, jadi delay 1jam gara2 begitu, mana tempat duduk bebas duduk. kacau bgt ky naik bis
yang parah lagi ada ibu2, dia jadwal asli jam 6 pagi, karena masalah kayak gitu disuru ke penerbangan selanjutnya, diiya-in sama tu ibu, eh pas penerbangan selanjutnya begitu lagi, ya gmn gk dongkol tu ibu.
mending naik garuda deh, mahal dikit tapi nyaman. lion menangnya dia bisa kemana2 ke daerah2 indonesia

Quote:Original Posted By adhitperdana â–º
Emng bisa di bilang pelayanan maskapai yg satu ini kurang bagus, beberapa kali saya naik ini maskapai selalu landing nya kurang mulus.
Klo isi bagasi sampai begitu perlu dipertanyakan juga manajemen pengelola dari bandara tersebut bagaimana.
Pengalaman sih isi koper istri saya pernah dibongkar tp nggak sampai rusak kopernya, alhasil pas cek di rumah baru sadar ada barang yg hilang.

Quote:Original Posted By agan.kaskoes â–º
Ane juga pernah tuhh tujuan surabaya jakarta
Udah masuk pesawat , pesawatnya kgk jalan jalan ampe kurang lebih 45menit udah gitu acnya panas lagi
ampun dehhh naek li8n air

Quote:Original Posted By roguealcatraz â–º
Jadi waktu itu temen ane terbang dari CGK-DPS bulan maret kemarin pake lion dan membawa koper dimana didalamnya ada 3 unit hape Motor*l* M*t* G yang dia bawa dari US dlm wadah dus asli hapenya + dus coklat pembungkus luar. Jadi di-double gitu bungkusnya gan. Memang temen ane ini baru pertama kali bawa hp masuk bagasi. Terlepas dari saran2 (yg baru kemudian disampaikan oleh petugas li*n) agar hp bawa di cabin saja, tidak seharusnya kejadian hp bisa ilang di bagasi kan? apalagi tas terkunci rapi. Dari segi apapun tetap tidak salah bawa barang elektronik masuk ke bagasi kalau handlingnya memang bener dan tidak bobrok spt li*n ini.

Singkat cerita sampe di Ngurah Rai, itu koper retsletingnya dalam keadaan longgar di bagian ujung, tapi gemboknya masih berkait. Kebayang gak gan? jadi gemboknya itu yg mengait 2 kepala resleting, bukan gembok model kunci kombinasi yang biasa jadi satu dan menempel di bagian atas koper gitu. Kalo tas dgn resleting dobel, logikanya jika dicungkil bagian ujungnya, bisa dibuka dengan mudah kan?setelah itu tinggal di sleting lagi dan bisa ditutup. Dan ane punya foto bekas congkelannya di koper tsb.

Dus coklat luarnyanya masih ada tapi hape+dusnya 3 unit udah ilang semua dan Li*n ini TIDAK BERTANGGUNG JAWAB DAN TIDAK ADA FOLLOW UP APAPUN walaupun udah dilaporkan di kantornya yg ada di Bandara Ngurah Rai. Mereka mengelak dengan bilang itu bkn dr Li*n melainkan dari ground handlingnya. Ya masa bodo lah, mau nyalahin ground handling, yg pasti itu barang tanggung jawab Li*n sejak dr counter check in sampai diterima dgn baik di bandara tujuan.


Quote:

Mengintip Proses Pembuatan Mie Instant (with picture) HT
10 Fakta Ryan Giggs: Manajer sekaligus Pemain Manchester United (with Picture)
Resmi: Giggs Pelatih Sementara Manchester United (with Picture)
Malaikat Maut Pencabut Moyes (With Pict)
Dokter Indonesia vs Dokter Belanda (with Pict)

Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5354d02cc2cb1760298b4895

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2014. Kaskus Hot Threads - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger